3 Langkah Mudah Membangun Pengaruh di Tempat Kerja

Career / 14 April 2015

Kalangan Sendiri

3 Langkah Mudah Membangun Pengaruh di Tempat Kerja

Puji Astuti Official Writer
6389

Harus diakui bahwa saat ini persaingan di tempat kerja sangat tinggi. Baik Anda bekerja di belakang meja, bagian penjualan dan bertemu langsung dengan klien atau bagian sistem pendukung, tetap menuntut Anda untuk bekerja keras agar hasil kerja Anda dihargai dan diapresiasi. Namun hanya sedikit orang yang berhasil menarik perhatian managemen, kebanyakan mereka yang sukses mendapatkan perhatian adalah mereka yang memiliki pengaruh di lingkungan kerjanya.

Pengaruh adalah sesuatu yang perlu dibangun, dan untuk membangun sesuatu dibutuhkan keahlian, dalam hal ini Anda membutuhkan keahlian untuk membangun pengaruh di lingkungan kerja Anda. Lima prinsip yang dibagikan oleh Brian Horn, co-host dari Authority Alchmey ini mungkin akan membantu Anda mengasah keahlian dalam membangun pengaruh diantara rekan-rekan kerja dan klien Anda.

Prinsip 1 : Saya membantu

Satu hal yang perlu kita ubah adalah pola pikir dalam memandang pekerjaan kita. Yang menjadi perhatian utama bagi klien dan atasan Anda adalah hasil kerja Anda, bukan proses Anda mengerjakannya secara mendetail. Jika Anda bekerja customer service, pekerjaan Anda bukanlah untuk mengangkat telephone, namun untuk membantu klien dan atasan Anda menyelesaikan permasalahan.

Jadi ubahlah persepsi tentang pekerjaan Anda, keberadaan Anda di tempat kerja adalah untuk membantu perusahaan, atasan, rekan kerja dan klien untuk mengatasi permasalahan mereka. Jadi ketika Anda dalam sebuah acara dan bertemu dengan orang baru, saat ditanya apa pekerjaan Anda, daripada menjawab "Saya seorang programer, jurnalis atau tenaga penjual" jawablah dengan "Saya membantu perusahaan untuk membuat program website yang user friendly..." dan sejenisnya. Hal ini membuat Anda bicara tentang hasil kerja yang Anda lakukan. Juga membuat Anda memposisikan sebagai seorang ahli atau pengajar.

Prinsip 2 : Jadilah pemberi solusi

Hal ini bisa dimulai dengan hal-hal yang sederhana dan permasalahan sehari-hari. Fokus pada satu permasalahan setiap kalinya. Contohnya seperti ketika bagian penjualan meriset tentang trend produk saat ini, Anda bisa membantu untuk mencarikan data melalui riset online. Atau saat seseorang akan membuat presentasi sebuah proyek, Anda bisa memberikan tips untuk menyajikan presentasi agar lebih mudah dipahami dan bagus.

Dengan menolong rekan kerja Anda untuk menyelesaikan permasalahan mereka, Anda membangun hubungan dan pengaruh. Hal ini juga akan mempengaruhi kesuksesan perusahaan Anda. Lakukan hal yang sama terhadap klien dan atasan Anda, hingga hal tersebut menjadi sebuah gaya hidup hingga Anda dikenal sebagai pemberi solusi.

Prinsip 3 : Bangun keahlian spesifik atau microspecialization

Anda tidak bisa menjawab semua permasalahan, hal itu adalah sesuatu yang pasti. Untuk itu Anda harus mengembangkan keahlian yang spesifik atau microspecialization. Bayangkan saja saat Anda ingin makan sushi, apakah Anda pergi ke restoran yang menjual semua jenis makanan termasuk di dalamnya ada chinese, jepang dan western atau pilih restoran yang spesial membuat sushi? Tentu Anda pilih yang restoran yang khusus membuat sushi bukan? Hal yang sama juga berlaku dalam dunia kerja. Semakin spesifik Anda dalam sebuah keahlian, semakin kecil kompetisi Anda dan semakin tinggi penghasilan yang bisa Anda dapatkan. Jadi saat seseorang atau perusahaan Anda membutuhkan keahlian spesifik yang Anda kuasai, mereka tahu siapa yang harus dihubungi.


Sumber : Askmen.com | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami