Terjebak Kebebasan Semu Narkoba
Sumber: http://www.jawaban.com/jcchannel/view/vi

Family / 6 March 2015

Kalangan Sendiri

Terjebak Kebebasan Semu Narkoba

Tiurma Ida Purba Official Writer
8115

Masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan dalam hidup saya. Dimana saya dapat dengan bebas berkumpul dengan teman – teman saya. Ketika itu orang tua saya sangat mengekang pergaulan saya. Pada dasarnya saya tidak suka di kekang. Apabila di kekang saya akan segera memberontak.

Saat itu saya suka keluar malam dengan teman-teman saya. Saya minum-minuman alkohol, pesta narkoba, bahkan saya sudah tidak peduli dengan keluarga. Di sekolah saya suka membuat kegaduhan, sehingga orang tua saya sering dipanggil oleh wali kelas. Suatu kali saya keluar malam oleh teman-teman saya untuk pesta narkoba dan mabuk-mabukkan. Setelah saya melakukan demikian dengan teman-teman saya, saat saya sampai rumah, ayah saya mendapati saya dan menampar pipi saya. Ketika itu saya tidak merasakan kesedihan, tetapi saya cuek. Saya bisa demikian karena efek obat yang saya pakai. Namun, itu membuat saya semakin membenci ayah saya.

Ibu saya sudah lama mengalami gagal ginjal. Karena penyakitnya ini, mengharuskan dirinya untuk mencuci darah setiap hari. Karena sudah terjebak dengan narkoba dan pergaulan bebas, saya sampai tidak mempedulikan ibu saya yang sedang sakit. Sampai suatu saat teman-teman sekolah saya, menyuruh saya untuk menegok ke rumah sakit. Namun, saya ragu untuk melakukan itu. Tetapi teman-reman saya tetap memaksa. Sampai kami tiba di rumah sakit dan saya mendapati kakak saya sudah membereskan baju-baju ibu saya yang tertinggal. Teryata ibu saya sudah di pindahkan ke rumah duka. Perasaan saya ketika itu campur aduk. Saya sedih namun saya juga merasa senang tidak akan ada lagi yang melarang saya untuk pergi malam dengan teman-teman saya.

Setelah ibu saya meninggal,ayah saya menikah lagi. Dan ini semakin membuat saya semakin bebas dan tidak ada yang memperhatikan saya. Saya semakin sering untuk memakai narkoba. Sampai suatu kali saya over dosis. Ketika itu saya masih setengah sadar dan tidak tahu apa yang terjadi pada diri saya. Setelah saya bangun, saya sudah berada di kamar. Ketika bangun, saya mendengar suara yang berkata, “ Anakku, anakku sampai berapa lama lagi aku menunggumu?”. Suara itu sangat jelas di telinga saya. Lalu saya menanyakan kepada kakak saya, siapakah suara itu?. Dan dia menjelaskan bahwa suara itu adalah Tuhan Yesus. Lalu saya menguji suara itu, saya berdoa kepada Tuhan. Saya juga membaca alkitab dan ketika saya membukanya, Tuhan memberikan sebuah ayat yang meneguhkan hati saya. Ketika saya membacanya, saya merasa sangat berharga di mata Tuhan.

Yesaya 41:9 : “ Engkau yang telah Ku ambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Ku panggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: “ Engkau hambaKu, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau”.

Ketika Tuhan menjamah hati saya, saya memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat saya. Dan saya bertekad untuk meminta maaf kepada keluarga besar saya. Saya mengumpulkan mereka, dan saat itu juga keluarga kami dipulihkan dengan kasih Kristus. Semenjak saat itu saya benar-benar hidup dalam kasih Bapa. Beberapa kali ada godaan masa lalu, namun Tuhan selalu menjaga setiap langkah saya. Saya memutuskan untuk mengambil sekolah alkitab dan sekarang saya hidup sepenuhnya untuk melayani Tuhan.

Saya bersyukur dengan proses hidup yang Tuhan izinkan dalam hidup saya. Kini saya dapat bersaksi bahwa Yesus adalah sumber pengharapan yang kekal.


Untuk menonton video lengkapnya silahkan klik disini 

Sumber : Relon Star
Halaman :
1

Ikuti Kami