Jawaban Ilmiah  Soal Perdebatan Warna Gaun dan Kondisi Mata
Sumber: Kompas.com

Info Sehat / 3 March 2015

Kalangan Sendiri

Jawaban Ilmiah Soal Perdebatan Warna Gaun dan Kondisi Mata

Lori Official Writer
6006
Pernahkah Anda berada dalam perdebatan sengit dengan rekan kerja atau teman-teman lantaran berbeda pandangan tentang suatu hal yang kalian tengah diskusikan bersama? Setiap orang memang punya sudut pandangnya masing-masing ketika diminta menilai suatu hal. Serupa dengan itu pula perdebatan sengit yang terjadi di media sosial baru-baru ini setelah seorang pemilik akun Tumblr, Swiked meminta pendapat tentang warna gaun dalam sebuah foto yang diunggah pada Rabu (25/2) lalu (Lihat seperti pada gambar).

Penilaian warna gaun itu pun direspon dengan sangat ramai oleh para netizen. Sebagian memperdebatkan apakah warnanya emas dengan putih atau biru dengan hitam. Bahkan artis seperti Taylor Swift dan Kim Kadashian memberi tanggapan sesuai dengan apa yang mereka amati. Jika Taylor menilai warna gaun adalah biru-hitam, berbeda dengan Kim yang menilai gaun berwarna emas-putih.

Tak ada yang salah dengan penilaian berbeda yang dilontarkan setiap orang terkait warna gaun tersebut. Namun perdebatan ini pada akhirnya dapat diselesaikan secara ilmiah. Situs majalah Wired, misalnya, mengungkapkan perbedaan persepsi soal warna gaun diduga berkaitan dengan mekanisme penglihatan manusia dan pengaruh cahaya matahari pada siang hari terhadap penentuan warna.

Berdasarkan penilaian secara ilmiah, warna gaun yang sebenarnya adalah biru dan hitam. Alasannya dapat Anda ketahui dari penjelasan berikut:

Pertama, gaun mendapat cahaya yang terlalu banyak. Editor foto senior majalah Wired, Neil Harris yang menilai warna gaun adalah emas-putih mengaku terkejut menemukan hasil analisisnya bahwa warna gaun ternyata hitam-biru. Proses white balancing yang dilakukannya pada gambar menunjukkan warna putih yang dilihatnya sebenarnya adalah biru. Sedang warna yang paling gelap ternyata memiliki warna hitam. “Kebanyakan orang akan melihat biru pada latar putih sebagai biru. Namun, pada latar hitam, orang akan menyangkanya sebagai warna putih,” tutur Haris.

Hasil ini terbukti benar setelah sebuah survei di laman Buzzfeed menemukan bahwa sebanyak 70 persen dari 3 juta responden menilai gaun tersebut berwarna emas-putih dan hanya 30 persen yang menilainya benar.

Kedua, respon otak terhadap mata. Orang yang menilai gaun itu terpapar cahaya terang akan berpikir bahwa warnanya biru dan hitam. Kelebihan cahaya dianggap mengubah warna pada gaun sehingga terjadi perbedaan mencolok. “Apa yang terjadi di otak adalah pengolahan kontekstual. Ini mengapa warna terlihat berbeda pada waktu yang berbeda dalam suatu hari,” terang Dokter mata dari Wills Eye Hospital di Philadelphia, Julia Haller.  

Ketiga, sel kerucut mata atau reseptor warna aktif.  Sel kerucut membantu Anda melihat siang hari dan sensitif terhadap warna, khususnya merah, hijau dan biru. Dalam kondisi cahaya normal, aktivitas kombinasi sel kerucut membuat mata melihat warna berbeda. Saat mata melihat objek terpapar cahaya berlebih, sel kerucut dalam efek penuh.

Namun dalam penilaian sebaliknya, mereka yang berpendapat warna gaun adalah putih-emas menganggap bahwa foto kekurangan cahaya. Jika Anda melihat latar belakang yang gelap, otak akan melepas rona biru dan menganggap gaun berwarna emas-putih.

Foto gaun ini jelas memperlihatkan adanya perbedaan pada cara kita menginterpretasikan, baik itu di otak atau mata. Cahaya yang ada di alam menempa sebuah benda, memantul, kemudian menuju mata manusia. Retina manusia menangkap cahaya yang datang dengan panjang gelombang tertentu. Selanjutnya, rangsangan akan diterima saraf mata, diproses di korteks penglihatan pada otak.

Kondisi ini disebut dengan iluminasi cahaya, dimana pantulan cahaya matahari atau sinar lampu membuat manusia kadang menangkap warna benda tidak sama dengan aslinya. Akibatnya setiap individu bisa menangkap warna secara berbeda.

Sumber : Kompas.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami