Siapkah Menerima Raja di Rumahmu?

Kata Alkitab / 3 March 2015

Kalangan Sendiri

Siapkah Menerima Raja di Rumahmu?

daniel.tanamal Official Writer
4537
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Edward VII adalah seorang raja yang berkuasa di Inggris pada tahun 1901 sampai tahun 1910. Suatu kali di sore hari, dia dan istrinya meluangkan waktu untuk berjalan-jalan. Tiba-tiba istrinya terpeleset dan kakinya pun terkilir. Istrinya berusaha berjalan, tetapi tidak bisa. Raja Edward pun memberikan bahunya untuk digelayuti istrinya. Dengan sangat berat, mereka berjalan hingga tiba di sebuah rumah sederhana.

Raja Edward mengetuk pintu rumah itu. Siapa di sana? datang pertanyaan dari dalam rumah. Ini Edward. Ini raja. Biarkan saya masuk. Orang itu berteriak dari dalam rumah, Cukup kelakarmu itu. Pergilah! Raja Edward tidak terbiasa mendengarkan kalimat dengan bahasa sekasar itu. Dia pun shock dibuatnya. Dia mencoba mengetuk pintu untuk kedua kalinya.

Lagi-lagi terdengar suara cukup keras dari dalam rumah, Apa yang kamu inginkan? Raja Edward menjawab, Saya katakan kepadamu bahwa saya raja! Ini Edward, rajamu. Biarkan saya masuk. Dengan marah orang yang ada di dalam rumah itu berteriak ini dan itu. Dia membuka sedikit pintu hanya untuk melihat apakah orang yang di luar itu benar-benar raja atau bukan. Dengan meminta maaf yang sebesar-besarnya, orang itu mempersilahkan raja dan istrinya masuk rumahnya. Dia pun mencari bantuan untuk menolong sang ratu.

Beberapa tahun kemudian, ketika dia sudah terlalu tua untuk bekerja, dia hanya bisa berkunjung ke tetangga-tetangga. Dia pun bercerita tentang pengalaman hidupnya. Tetapi, kepada siapa pun dia bercerita, dia selalu mengakhiri dengan perkataan, "Saya hampir tidak mempersilahkan dia masuk." Dia pun tersenyum puas.

Sebagaimana Raja Edward yang mengetuk pintu rumah itu, Yesus pun selalu mengetuk pintu hati manusia. Tidak hanya sekali dua kali Yesus mengetuk, tetapi berkali-kali. Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku."

Banyak orang yang berhenti pada titik keraguan apakah Yesus itu Raja atau bukan. Sayang, mereka tidak mau membuka pintu hatinya, sehingga Yesus tetap berada di luar. Mungkin Anda adalah orang yang membuka sedikit pintu hati untuk Yesus. Tidak mengapa, tetapi harus dilanjutkan untuk mempersilahkan Yesus masuk di dalam hati Anda. Tidak sedikit juga orang yang mengaku Kristen tetapi membiarkan Yesus tetap berada di luar hidupnya. Yesus tidak dipersilahkan untuk menduduki hatinya. Yesus tidak dipersilahkan untuk memimpin hidupnya. Yesus tidak dipersilahkan untuk memutuskan sesuatu bagi dirinya.

Mari kita membuka hati kita selebar-lebarnya untuk Yesus. Jalinlah persekutuan denganNya. Biarkan Dia yang menjadi Raja di hati kita. Biarkan Dia yang mengatur kehidupan kita. Dengarkanlah keputusan yang Dia buat untuk kita jalani. Pasti kita akan dibuatNya puas, jasmani maupun rohani.



Sumber : Manna Sorgawi
Halaman :
1

Ikuti Kami