Idap Disklesia, Dua Orang Ini Sukses Jadi Dokter
Sumber: Wikihow.com

Info Sehat / 28 February 2015

Kalangan Sendiri

Idap Disklesia, Dua Orang Ini Sukses Jadi Dokter

Lori Official Writer
5050
Blake Charlton dan Beryl Benacerraf adalah pengidap disklesia yang sukses menjadi dokter. Seperti diketahui, disklesia adalah kelainan neurobiologis dimana seseorang tidak mampu belajar dengan baik karena kesulitan mengenali kata dengan tepat atau rendahnya akurasi dalam membaca. Namun, baik Blake dan Beryl malah mampu menyelesaikan studi medis yang mereka kecap.

Seperti Blake berkisah bahwa dirinya sudah mengidap disklesia sejak duduk dibangku sekolah dasar. Namun siapa sangka kini dirinya dikenal sebagai seorang dokter yang paling sukses di Amerika Serikat. Blake bahkan dikenal sebagai murid terbaik di sekolah kedokteran yang dimasukinya.

Stigma negatif terhadap pengidap disklesia bahkan sempat dialaminya. Dimana anak pengidap disklesia dianggap bodoh atau sulit mengikuti pelajaran lantaran kesulitan dalam mengenal dan membaca huruf.

“Selama sekolah, saya tidak pernah bermimpi bisa masuk sekolah kedokteran. Mereka menyebut saya bodoh dan saya mengakui bahwa saya kesulitan mengikuti pelajaran karena susah membaca,” tutur Blake, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/2).

Begitu pula dengan yang dialami Beryl Benacerraf, ahli radiologis itu malah sukses menyelesaikan studinya dari Harvard Medical Schilii. Beryl mengaku kesulitan dalam membaca, sehingga lebih memilih mendengarkan penjelasan dalam bentuk suara.

“Saya lebih banyak belajar dari apa yang dijelaskan oleh dosen. Dan sebagai radiologis, saya bersyukur memiliki disklesia karena saya menjadi lebih baik dalam melihat pola daripada tulisan,” tutur Beryl.

Namun stigma negatif yang masih melekat kuat dibenak masyarakat, membuat keduanya harus menyembunyikan riwayat penyakitnya baik dari rekan kerja maupun pasien yang mereka tangani.

“Banyak anggapan bahwa pengidap disklesia tidak memiliki otak yang encer. Padahal, kami hanya kesulitan membaca, namun bukan berarti kami tidak bisa belajar. Kami telah terlatih untuk menjadi lebih hati-hati dan tidak sembrono,” tandas Beryl.

Selain Blake dan Beryl, bukan mustahil pula jika tokoh besar seperti Albert Einstein, Henry Ford, Leonardo da Vinci, Agatha Christie dan banyak tokoh lainnya yang juga menderita disklesia. Namun penyakit tersebut tidak menghalangi mereka untuk menjadi apapun yang mereka inginkan. Lalu dengan kisah ini, masihkah kita tetap memandang para penderita disklesia sebagai orang-orang bodoh?

<!--[endif]-->--> Sumber : Detik.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami