Kalangan Sendiri
-
Share:
Problema Seks yang Kerap Dihadapi Pengantin Baru
Theresia Karo Karo Official Writer
6234
Banyak pengantin baru yang masih awam dan kebingungan bagaimana menjalin hubungan seks yang memuaskan. Sehingga kehidupan seks dianggap menjadi tantangan dan menarik untuk dieksplor. Dr Brandy Engler, psikolog dan penulis buku ‘The Men on My Coach, Stories of Sex, Love and Psychotherapy’ mengungkapkan tiga masalah seks yang kerap dialami para pengantin baru:
Timing
Menyangkut waktu untuk berhubungan intim, seringkali pengantin baru tidak sepaham. Suami cenderung lebih suka untuk melakukan seks di pagi hari, namun istri lebih suka saat malam hari.
Untuk kasus ini, Engler mengatakan, “Banyak yang bilang, pengantin baru seharusnya sangat aktif dalam kehidupan seksual, tapi kenyataannya tidak selalu demikian. Komunikasikan dengan pasangan bahwa kalian harus berhubungan intim setidaknya seminggu dua kali, 15 menit.”
Jadwal
Terdapat individu yang menolak untuk menjadwalkan seks sebagai rutinitas yang dijadwalkan. Pasangan cenderung lebih menyukai seks spontan. Bagi pasangan ingin bercinta secara spontan, Engler menyarankan untuk merayu, berciuman, dan berbisik di telinga pasangan tentang apa yang akan dilakukan saat seks. Karena aktifitas ini mampu memicu hasrat seksual.
Frekuensi
Dalam pikiran pria, tercetus harapan untuk melakukan hubungan seks sekali sehari. Sedangkan para istri menganggap bahwa bercinta sekali seminggu sudah cukup. Sehingga perbedaan tentang frekuensi seks ini membuat orang berpikir bahwa hubungan mereka gagal. Karena saat seseorang mengalami penolakan seks, mereka cenderung merasa ditolak, marah dan kesal.
Bila berhadapan dengan situasi ini, ingatkan suami anda dengan cara yang ‘menyenangkan’ bahwa terlalu terburu-buru juga tidak akan menambah kepuasan. Utarakan keinginan anda, jangan hanya menuruti keinginan suami. “Pria terburu-buru, dan wanita membuat kesalahan dengan berpikir harus seperti itu juga. Beritahu suami Anda bagaimana keinginan Anda. Dengan demikian, Anda berdua akan memiliki pengalaman seks yang lebih baik,” ungkap Engler.
Sumber : Metrotvnews/Jawaban.com by tk
Timing
Menyangkut waktu untuk berhubungan intim, seringkali pengantin baru tidak sepaham. Suami cenderung lebih suka untuk melakukan seks di pagi hari, namun istri lebih suka saat malam hari.
Untuk kasus ini, Engler mengatakan, “Banyak yang bilang, pengantin baru seharusnya sangat aktif dalam kehidupan seksual, tapi kenyataannya tidak selalu demikian. Komunikasikan dengan pasangan bahwa kalian harus berhubungan intim setidaknya seminggu dua kali, 15 menit.”
Jadwal
Terdapat individu yang menolak untuk menjadwalkan seks sebagai rutinitas yang dijadwalkan. Pasangan cenderung lebih menyukai seks spontan. Bagi pasangan ingin bercinta secara spontan, Engler menyarankan untuk merayu, berciuman, dan berbisik di telinga pasangan tentang apa yang akan dilakukan saat seks. Karena aktifitas ini mampu memicu hasrat seksual.
Frekuensi
Dalam pikiran pria, tercetus harapan untuk melakukan hubungan seks sekali sehari. Sedangkan para istri menganggap bahwa bercinta sekali seminggu sudah cukup. Sehingga perbedaan tentang frekuensi seks ini membuat orang berpikir bahwa hubungan mereka gagal. Karena saat seseorang mengalami penolakan seks, mereka cenderung merasa ditolak, marah dan kesal.
Bila berhadapan dengan situasi ini, ingatkan suami anda dengan cara yang ‘menyenangkan’ bahwa terlalu terburu-buru juga tidak akan menambah kepuasan. Utarakan keinginan anda, jangan hanya menuruti keinginan suami. “Pria terburu-buru, dan wanita membuat kesalahan dengan berpikir harus seperti itu juga. Beritahu suami Anda bagaimana keinginan Anda. Dengan demikian, Anda berdua akan memiliki pengalaman seks yang lebih baik,” ungkap Engler.
