Pada Usia 6 tahun, saya
sedang dimandikan oleh pengasuh saya. Lalu saya melihat sosok aneh yaitu
seorang nenek.
“
Bibi, itu ada nenek-nenek” ungkap saya kepada pengasuh saya.
“
Mana, ga ada kok, bilang aja kamu ga mau mandi” jawab pengasuh saya.
Seiring berjalannya
waktu, saya sudah memiliki keluarga dan memiliki 2 anak,anak pertama perempuan
dan anak kedua laki-laki. dan 20 tahun kemudian ketika saya sedang tidur dengan
suami dan kedua anak saya. Saya melihat dengan jelas bahwa ada ular yang
melilit suami dan anak laki-laki saya. Kemudian muncul sosok perempuan dengan
berselendang warna biru dan ular, saya mengikutinya dan kemudian perempuan
tersebut hilang. Saya penasaran dengan perempuan itu dan bertanya kepada
pembantu saya. Dia mengatakan bahwa perempuan tersebut bukan perempuan biasa.
Tiba-tiba saya
mendapatkan telepon dari kakak dari pembantu saya. Dia bernama Kusumo. Dia mengatakan bahwa saya adalah titisan
Nyo Roro Kidul. Dan respon saya hanya mengiyakan apa yang dia katakan
kepada saya. Lalu saya melihat diri saya di depan cermin, sungguh menyeramkan,
saya melihat bahwa saya memakai mahkota, berambut panjang dan gigi saya
bertaring. Setelah itu saya merasakan lapar yang luar biasa. Saya seperti ingin
mengunyah bayi. Dan saya menyuruh suami saya untuk membelikan kembang atau
bunga mawar. Dan ketika saya memakannya, ada rasa nikmat yang tidak pernah saya
rasakan sebelumnya.
Saya melakukan ritual 5
kali sehari. Setiap ritual saya tidak bisa mendengar suara anak-anak karena
sangat menggangu konsentrasi saya. Pernah suatu kali anak saya mengganggu
ritual saya.
“
Ma, mama sedang apa?” tanya anak saya.
Saya yang sedang
konsentrasi dengan ritual, langsung memarahi anak saya,” Jangan ganggu mama, mama sedang ritual”.
Kusumo mengatakan bahwa
untuk menguji ilmu saya, saya harus mengobati orang sakit. Lalu ayah dari teman
suami saya di Medan yang sedang sakit, saya sembuhkan hanya dengan menepukkan
tangan saya ke lantai,” Hai pasukanku
pergi kesana, lepaskan ikatan yang ada pada kaki laki-laki itu” kata saya
saat menyembuhkan laki-laki itu. Seketika suami saya mendapat telepon bahwa
ayah teman suami saya sudah sembuh. Mereka sangat berterimakasih kepada saya,
sampai saya mendapat sebutan “ Inang
yang terhormat”. Pada saat itu, Kusumo meminta saya untuk menikah
dengannya, karena saya adalah ratu dan dia adalah pangerannya. Lalu saya
meminta izin kepada suami saya untuk saya menikah dengan Kusumo. Apabila suami
saya tidak mengizinkan saya, maka saya tidak segan-segan akan memotong leher
anak perempuan saya.
Lalu saya menikah
dengan Kusumo dan saya banyak mengobati orang banyak. Setiap mengobati orang
banyak, saya mendapat kepuasan batin karena mereka begitu hormat kepada saya.
Namun, suami dan anak
saya tidak henti-hentinya berdoa untuk saya. Sampai suatu saat saya merasa
sangat dimanfaatkan oleh Kusumo. Saya berpikir untuk apa pernikahan ini
dilanjutkan. Lalu saya memutuskan untuk berhenti dari ritual-ritual saya dan
kembali kepada keluarga saya yang sebenarnya. Saat saya sampai dirumah, mata
saya mengeluarkan darah. Rasanya sangat sakit sekali karena saya hamper buta.
Namun, pada saat itu suami dan anak saya berdoa untuk saya. Tiba-tiba saja mata
saya sembuh.
Saya dilepaskan oleh
beberapa hamba Tuhan. Dan saya telah lepas dari kuasa kegelapan. Saya berikrar
kepada Tuhan bahwa saya akan melayani untuk orang-orang yang terikat dengan
kuasa-kuasa gelap. Hidup saya diubahkan dan dipulihkan. Saya berpikir, dosa apa
yang belum saya perbuat? Dosa percabulan, bahkan menyembah illah lain pun saya
sahkan. Namun, Tuhan datang kepada saya dan berkata,” Aku tidak melihat kamu, tapi aku melihat hatimu. Sampai kapanpun
kamu tetap anakku”.