Pernikahan Karena Dijodohkan, Langgengkah?
Sumber: ikwro.org.uk

Marriage / 21 November 2014

Kalangan Sendiri

Pernikahan Karena Dijodohkan, Langgengkah?

Tiurma Ida Purba Official Writer
18661

Kalau anda ingin menikah, pilih dijodohkan atau dengan pilihan anda sendiri. Jodoh adalah rahasia Tuhan. Namun, perjuangan untuk mendapatkannya tetap harus dijalani. Jaminan langgeng dengan pilihan sendiri atau dengan yang dijodohkan memang tidak ada, namun berusaha langgeng tetap harus dilakukan oleh setiap calon pasangan suami isti.

Pernikahan yang dijodohkan adalah sebuah harapan bagi orang tua anda agar anda hidup bahagia. Bila suatu saat anda mengalami masalah atau perbedaan pendapat dalam rumah tangga, sebaiknya  tetap  mengevaluasi perbedaan dan masalah yang ada. Ingatlah komitmen anda dan pasangan saat dulu mengikrarkan janji. Jadikanlah masalah dalam keluarga menjadi bumbu-bumbu yang menjadikan pribadi yang lebih dewasa. Visi menjadi keluarga bahagia adalah impian bagi semua orang.  

Ada beberapa kiat yang perlu dilakukan oleh pasangan suami istri yang dijodohkan orang tua, yakni :

1.   Memiliki Visi

Berbicara tentang visi maka berbicara juga tentang sebuah tujuan hidup ke depan. Setiap visi orang berbeda-beda, jadi anda harus mengenali visi A dan B. Apa yang menjadi perbedaan di antara mereka. Mana visi yang paling mendekati dengan visi anda. Setiap calon pasangan suami istri yang ingin menikah harus memiliki visi yang sama. Akibat dari visi yang berbeda adalah pertengkaran bahkan perceraian. Nah, mari samakan visi anda antara si A dan si B.

2.    Kejujuran

Kejujuran adalah sebuah harta yang berharga dalam sebuah hubungan. Apabila kejujuran dijadikan sesuatu hal yang tidak penting, maka niscaya hubungan tersebut tidak akan bertahan lama ibaratnya hanya seumur jagung.

3.   Pembagian Tugas Harus Jelas

Sebaiknya anda harus membicarakan tugas anda masing-masing. Baik tugas seorang istri  

maupun suami. Sebaiknya tidak ada paksaan dalam menjalankan tugas. Jika ada ketimpangan tugas maka perlu dibicarakan lagi. Jangan sampai terjadi perselisihan atau pertengkaran. 

4.   Sering Luangkan Waktu Berdua

Meluangkan waktu berdua dengan pasangan anda adalah sesuatu hal yang harus sering dilakukan. Meluangkan waktu tidak harus di luar rumah namun makan bersama, menonton tv bersama, atau berdoa bersama dapat meningkatkan rasa cinta pada pasangan anda. Pilihlah waktu kosong saat anak sedang bersekolah atau sedang tidur.

5.   Berpikir Positif

Jangan suka berpikiran negatif pada pasangan anda, karena itu akan menyebabkan anda susah sendiri. Berpikit positif memiliki banyak manfaat. Selain tidak stress, umurpun akan semakin panjang. Modal dalam langgengnya suatu hubungan adalah kepercayaan. Kepercayaan dibangun dari setiap waktu dan tindakan.

Dengan memiliki anak, pasangan suami istri akan lebih bertanggung jawab dalam mempertahankan pernikahan yang sudah terjalin. Dalam sebuah keluarga anak menjadi sebuah pengikat hati pasangan suami istri. Sehingga pikiran-pikiran yang tidak sehat tidak akan muncul pada pikiran anda.

Sebaiknya anda tetap mempunyai komitmen. Komitmen anda adalah alat untuk menggenapkan visi orangtua anda. Tetap menjadi istri/suami yang baik, sekaligus menjadi anak yang berbakti kepada orang tua merupakan satu paket mulia yang tidak dapat dipisahkan. Seberapa besar pun harapan orangtua atau orang-orang sekeliling anda, namun semua keputusan ada di tangan anda.

Tetaplah bijak dalam mengambil keputusan. Jangan sampai orang-orang sekitar anda menjadi korbannya. Belajar dari pengalaman orang lain adalah baik, tak harus kita mengalaminya. Jika, kita lihat begitu banyak perceraian di zaman ini, seharusnya kita tetap harus bertahan pada pasangan anda. Berbeda dengan orang lain dalam hal yang positif adalah sesuatu yang perlu diacungkan jempol. Selamat berbahagia keluarga Indonesia.

 

Sumber : wolipop.detik.com/by tiur
Halaman :
1

Ikuti Kami