Kalangan Sendiri
-
Share:
Tim Homeless Indonesia Bungkam Korsel 14-1
Theresia Karo Karo Official Writer
3980
Pekan lalu (16/10), Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melepas Tim Homeless Indonesia untuk melakoni kompetisi futsal bertajuk Homeless World Cup 2014 di Cile yang berlangsung 19-26 Oktober 2014. Sepuluh orang yang tergabung dalam tim tersebut diseleksi sesuai kriteria yang ditetapkan panitia. Anggotanya antara lain, kelompok marjinal kota, seperti mantan pencandu narkotika, pengidap HIV/AIDS, hingga yang hidupnya terkait dengan masalah ketunawismaan.
Dengan diorganisir Komunitas Rumah Cemara di Bandung, kesepuluh orang tim Indonesia ini antara lain: Midjuli Santoso dan Tommi Hartono (kiper), Tommy Engelberth Serhalawan, Swananda Pradika, Yudi Ramanda, Akhmad Fauzi, Soni Nasirwan, dan Rizal Sepuloh.
Pada hari pertama timnas Indonesia harus mengawali pertandingan pertama dengan menelan “pil pahit.” Senin lalu (20/10) tim asuhan Bonsu Hasibuan ini kalah dari Hongaria lewat adu penalti. Tidak perlu waktu lama, dalam dua laga berikut sepuluh orang ini kembali bangkit dan menekuk dua lawan dalam laga berikutnya. Tim Skotlandia dan Norwegia ditekuk dengan skor masing-masing sama, 7-5.
Selanjutnya, pada hari kedua Rabu (22/10) Irlandia Utara berhasil mengalahkan tim Indonesia dengan skor 8-6. Tidak ingin tim asuhannya patah semangat, pelatih Bonsu menyemprot para pemain dengan evaluasi pertandingan.
Pada laga penentuan, timnas akhirnya membuktikan kemampuannya dengan skor 14-1 melawan tim Korea Selatan. Dilansir dari Tempo.co, Manajer Tim Febby Arhemsyah mengungkapkan, “Untungnya tim kita bisa tampil lebih baik saat melawan Korea.”
Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga dalam klasemen grup dengan 10 poin, di bawah tim Skotlandia dengan 11 poin, dan Hongaria 12 poin. Sehingga Indonesia termasuk dalam 24 tim yang melaju ke fase berikut.
Kompetisi ini bertujuan untuk memberikan alternative gaya hidup yang bagi sebagian kaum marjinal. Presiden dan co-founder Homeless World Cup, Mel Young mengungkapkan, “Piala Dunia Tunawisma ini telah mencatat kisah sukses mengembalikan warga dari kemiskinan untuk bergabung lagi dengan masyarakat luas.”
Tahun ini sebanyak 42 negara berpartisipasi, termasuk Indonesia. Indonesia sendiri telah bergabung dalam kompetisi positif ini sejak tahun 2011 dan meraih prestasi dengan menempati peringkat keempat di tahun 2012.
Sumber : Kabar24/Tempo.co by tk
Dengan diorganisir Komunitas Rumah Cemara di Bandung, kesepuluh orang tim Indonesia ini antara lain: Midjuli Santoso dan Tommi Hartono (kiper), Tommy Engelberth Serhalawan, Swananda Pradika, Yudi Ramanda, Akhmad Fauzi, Soni Nasirwan, dan Rizal Sepuloh.
Pada hari pertama timnas Indonesia harus mengawali pertandingan pertama dengan menelan “pil pahit.” Senin lalu (20/10) tim asuhan Bonsu Hasibuan ini kalah dari Hongaria lewat adu penalti. Tidak perlu waktu lama, dalam dua laga berikut sepuluh orang ini kembali bangkit dan menekuk dua lawan dalam laga berikutnya. Tim Skotlandia dan Norwegia ditekuk dengan skor masing-masing sama, 7-5.
Selanjutnya, pada hari kedua Rabu (22/10) Irlandia Utara berhasil mengalahkan tim Indonesia dengan skor 8-6. Tidak ingin tim asuhannya patah semangat, pelatih Bonsu menyemprot para pemain dengan evaluasi pertandingan.
Pada laga penentuan, timnas akhirnya membuktikan kemampuannya dengan skor 14-1 melawan tim Korea Selatan. Dilansir dari Tempo.co, Manajer Tim Febby Arhemsyah mengungkapkan, “Untungnya tim kita bisa tampil lebih baik saat melawan Korea.”
Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga dalam klasemen grup dengan 10 poin, di bawah tim Skotlandia dengan 11 poin, dan Hongaria 12 poin. Sehingga Indonesia termasuk dalam 24 tim yang melaju ke fase berikut.
Kompetisi ini bertujuan untuk memberikan alternative gaya hidup yang bagi sebagian kaum marjinal. Presiden dan co-founder Homeless World Cup, Mel Young mengungkapkan, “Piala Dunia Tunawisma ini telah mencatat kisah sukses mengembalikan warga dari kemiskinan untuk bergabung lagi dengan masyarakat luas.”
Tahun ini sebanyak 42 negara berpartisipasi, termasuk Indonesia. Indonesia sendiri telah bergabung dalam kompetisi positif ini sejak tahun 2011 dan meraih prestasi dengan menempati peringkat keempat di tahun 2012.
