Teladan Orangtua,Pendidikan Terbaik
Sumber: heartofthematteronline.com

Pelayanan Anak / 20 September 2014

Kalangan Sendiri

Teladan Orangtua,Pendidikan Terbaik

Hevi Teri Official Writer
2216

ANGGREK adalah bunga yang sangat menarik, tetapi sulit dibudidayakan. Agar berhasil, Saudara perlu mengatur temperatur, cahaya, dan ukuran pot bunga. Selain peka terhadap tanah dan pupuk, anggrek juga mudah dirusak penyakit serta serangga. Itu sebabnya orang sering gagal sewaktu pertama kali mencoba memelihara anggrek.

Membesarkan anak jauh lebih sulit, rumit dan membutuhkan perhatian yang saksama. Itu sebabnya, wajarlah jika orang tua sering merasa kehabisan akal. Banyak orang tua membutuhkan bantuan, sebagaimana pemelihara anggrek membutuhkan saran dari seorang pakar. Setiap orang tua pasti ingin mendapatkan bimbingan terbaik. Di mana bimbingan seperti itu dapat ditemukan?

Meskipun Alkitab bukanlah buku pedoman membesarkan anak, sang Pencipta mengilhami para penulisnya untuk menyertakan banyak saran yang praktis tentang soal itu. Alkitab menandaskan pentingnya upaya memperkembangkan sifat-sifat berharga, yang menurut banyak orang sering diabaikan. (Efesus 4:22-24) Dalam hal itu, nasihat Alkitab menyediakan faktor penting untuk suatu pendidikan yang seimbang. Ribuan orang yang menerapkan nasihat Alkitab telah menarik manfaatnya, tidak soal pada zaman mana mereka hidup atau apa latar belakang budaya mereka. Oleh karena itu, mengikuti nasihat Alkitab dapat membantu Saudara untuk berhasil mendidik anak.

Teladan Orang Tua—Pendidikan Terbaik

”Apakah engkau, yang mengajar orang lain, tidak mengajar dirimu sendiri? Engkau, yang memberitakan ’Jangan mencuri’, apakah engkau mencuri? Engkau, yang mengatakan ’Jangan berzina’, apakah engkau berzina?”—Roma 2:21, 22.

Seorang ketua Dewan Pendidikan Seoul berkata, ”Teladan dalam perkataan dan perbuatan adalah pendidikan yang terbaik bagi anak-anak.” Orang tua yang tidak memberikan teladan dalam perkataan serta perbuatan akan dianggap munafik oleh anak mereka sewaktu mereka memberikan instruksi spesifik. Kata-kata orang tua akan menjadi kurang ampuh. Misalnya, jika orang tua ingin mengajarkan kejujuran kepada anak-anak mereka, mereka sendiri harus jujur. Sewaktu orang tua enggan menerima telepon, sering mereka menyuruh anak mereka menjawab, ”Maaf, Papa (atau Mama) sedang tidak ada.” Akibatnya, si anak akan menjadi risi dan bingung. Akhirnya sewaktu berada dalam kesulitan, ia mungkin mulai berbohong tanpa merasa bersalah. Oleh karena itu, jika orang tua benar-benar menginginkan agar anak mereka menjadi orang jujur, mereka sendiri harus berkata jujur dan bertindak sesuai dengan apa yang mereka katakan.

Apakah Saudara ingin mendidik anak Saudara untuk berbicara dengan sopan? Maka, Saudara harus memberikan contoh yang baik. Anak Saudara akan segera meniru Saudara. Sung-sik, ayah dari empat anak, berkata, ”Saya dan istri bertekad untuk tidak menggunakan bahasa yang kasar. Kami saling memperlihatkan respek dan tidak meninggikan suara bahkan sewaktu kami sedang kesal atau marah. Contoh yang baik jauh lebih efektif daripada sekadar kata-kata. Kami senang bahwa anak-anak kami bersikap hormat dan sopan sewaktu mereka berbicara kepada orang lain.” Alkitab berkata di Galatia 6:7, ”Apa pun yang ditabur orang, ini juga yang akan dituainya.” Orang tua yang menginginkan agar anak mereka memiliki standar moral yang luhur harus terlebih dahulu memperlihatkan bahwa mereka sendiri mengikuti standar-standar itu.


>>> Dapatkah Alkitab Membantu Saudara Mendidik Anak?


sumber : perpustakaan online menara pengawal

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami