Ruhut Nilai Jokowi Hancur dan Tak Pantas Jadi Presiden
Sumber: Jawaban.com

Nasional / 20 May 2013

Kalangan Sendiri

Ruhut Nilai Jokowi Hancur dan Tak Pantas Jadi Presiden

daniel.tanamal Official Writer
7331

Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul lagi-lagi mengeluarkan pernyataan kontroversialnya terkait kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi yang juga dijagokan banyak lembaga survei sebagai calon presiden potensial periode 2014-2019.

Politisi yang juga entertainer itu menilai bahwa kinerja Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta berantakan. Satu tahun masa jabatan, persoalan ibukota seperti kemacetan, banjir dan lain sebagainya tidak ada satu pun yang dituntaskan. Dirinyapun terhadap lembaga survei yang menjagokan Jokowi sebagai calon presiden.

"Masih ada yang jagoin? Hancur begitu. Itu, survei dulu, sekarang lihat jalan makin macet, banjir dimana-mana, sudah enggak pantas dia jadi Presiden. Gimana, jadi Wali Kota Solo saja gagal, tukang mebel mau jadi capres," katanya seperti dirilis Tribunnews, Minggu (19/5).

Dirinya menghimbau agar masyarakat tidak tertipu atas upaya pencitraan yang terus dibangunnya lewat banyak media massa demi meraih kursi nomor satu di Indonesia. "Jangan jadi korban pencitraan, aduh, masih saja jagokan dia," kata Ruhut.

Selain itu, Ruhut mengklaim tidak ada satupun partai politik yang menjagokan Jokowi menjadi Presiden tahun 2014 mendatang, bahkan PDI Perjuangan sekalipun. "PDIP saja enggak calonin dia, siapa yang mau dukung, mau maju jadi calon independen? Ya enggak bisa, itu ada undang-undang, ini kan negara hukum, kalau gubernur, wali kota, bupati bisa," katanya.

Terpilihnya seseorang menjadi pemimpin adalah bukti bahwa kinerja dan karyanya kepada orang lain telah terbukti. Salahsatunya adalah Jokowi yang telah menunjukan prestasi kepemimpinan. Dirinyapun belum genap setahun menjabat sebagai gubernur Jakarta.

Agaknya, meskipun tidak mendukung dirinya, dengan mengharapkan perubahan yang lebih baik dan optimis kepada kemajuan ibukota, adalah sebuah langkah yang bijak ketimbang mengkritisinya dengan referensi yang tidak mendasar. Lebih berhikmat jika kita memberikan solusi ketika kita mengkritisi orang lain.

 


Sumber : Tribun | Kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami