Warga Belanda yang Tolak Perang di Indonesia, Tuntut Keadilan

Nasional / 15 May 2013

Kalangan Sendiri

Warga Belanda yang Tolak Perang di Indonesia, Tuntut Keadilan

daniel.tanamal Official Writer
4585

Ternyata tidak semua warga Belanda yang setuju terhadap perang di Indonesia. Selain ada beberapa tokoh di negeri Belanda, terdapat dua warga yaitu Johannes van Luyn dan Jan Massen yang menolak untuk terlibat perang di Indonesia pada era 1940-an. Atas hal itu mereka dipenjarakan dan kini mereka menuntut keadilan.

Menurut kuasa hukum mereka Liesbeth Zegveld, kliennya tidak ingin terlibat dalam apa yang disebut sebagai kejahatan perang. "Namun akibat penolakan tersebut mereka (Van Luyn dan Massen) dianggap sebagai pengkhianat," katanya di Mahkamah Agung di Den Haag, seperti dikutip kantor berita AFP.

Saat itu mahkamah militer menjatuhkan hukuman antara dua hingga tiga tahun karena Van Luyn dan Massen menolak ditugaskan di Indonesia. Sekarang Van Luyn dan Massen mendesak pemerintah agar mengakui bahwa perintah pada tahun 1940-an tersebut keliru dan meminta mahkamah agung membatalkan keputusan tersebut didasarkan pada bukti baru atau novum.

"Pada saat itu hakim pengadilan militer tidak memahami skala kejahatan perang (yang terjadi di Indonesia) yang dilakukan tentara Belanda," kata Zegveld yang meminta agar vonis mahkamah militer yang dulu dikeluarkan untuk Van Luyn (87 tahun) dan Massen (84 tahun) dibatalkan.

Zegveld juga menegaskan bahwa kliennya tidak menginginkan ganti rugi namun menuntut keadilan agar nama baik mereka dapat pulih. "Yang kami inginkan adalah nama baik mereka dipulihkan dan pemerintah mengakui ada kesalahan dalam vonis sebelumnya," kata Zegveld.

Terdapat dua hal besar yang patut dicermati dalam kasus ini yaitu, menjalankan tugas Negara pada saat itu adalah sebuah keharusan dan mempunyai konsekuensi hukuman terhadap yang menolaknya.

Namun di sisi lain, atas alasan kemanusian dengan tidak mau ikut berkecimpung dalam sebuah perang adalah sebuah pembelaan terhadap hak asasi manusia yang saat itu tertutup oleh nafsu dan kepentingan kekuasaan.

 

Baca Juga Artikel Lainnya:

Jacob, Nama Anak Terpopuler di Amerika Serikat

Warga Yunani Tuntut Kerugian Invasi Nazi

Komsel Unik Bernama "Beer And The Bible"

Sebuah Gereja Diteror Tanda 666 dan Swastika

Mau Panjang Umur? Ikuti Kebiasaan Ini!

Legenda NBA Siap Bebaskan Tahanan Korut Asal AS


Sumber : BBC Indonesia | Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami