Pemimpin Gereja Koptik : Silahkan Protes, Asal Lakukan Dengan Damai

Internasional / 17 September 2012

Kalangan Sendiri

Pemimpin Gereja Koptik : Silahkan Protes, Asal Lakukan Dengan Damai

Budhi Marpaung Official Writer
3031

Menanggapi munculnya sejumlah aksi protes terhadap film Innocence of Muslim beberapa hari terakhir, Pemimpin Gereja Koptik di Inggris menyatakan bahwa tindakan tersebut akan memberi dampak yang buruk kepada negara-negara yang diramaikan dengan kehadiran aksi protes tersebut.

Sebagaimana diketahui, unjuk rasa terhadap film yang mengolok-olok agama Islam dan Nabi Muhammad itu terjadi di Sudan, Tunisia, Mesir dan Libanon dan telah menyebabkan tujuh orang tewas.

Kedutaan besar Amerika Serikat di negara-negara yang disebut diatas kini bahkan berada di bawah penjagaan ketat setelah menjadi sasaran para pengunjuk rasa.

Pihak berwenang di AS sendiri sudah mengidentifikasi bahwa produser film Innocence of Muslim adalah Nakoula Basseley, seorang Koptik kelahiran Mesir yang berada di AS.

Uskup Gereja Ortodoks Koptik di Inggris, Bishop Angaelos, mengatakan bahwa "penting membuat perbedaan besar antara apa yang dilakukan oleh Basseley dengan tindakan sebagian besar Kristen Koptik, yang tidak mau memilih menggunakan cara inflamasi dan menghina untuk agenda yang lebih politis".

Bagi Bishop Angaelos, bukan masalah jika ada sekelompok orang yang memprotes tindakan penghinaan yang dibuat oleh seseorang / beberapa orang tetapi itu kiranya dilakukan dengan cara-cara "bertanggung jawab".

"Sementara kita menyadari dan menerima bahwa memang akan selalu ada perbedaan mengenai masalah-masalah iman antar umat beragama, kita juga harus sepakat bahwa interaksi, percakapan, debat, dialog dan bahkan protes harus ditunjukkan dengan cara penuh hormat dan damai."

Sementara itu di tempat berbeda, Sekretaris Jenderal Dewan Gereja-Gereja Sedunia, Rev Dr Olav Fykse Tveit telah mengeluarkan pernyataan pada Jumat (14/9) lalu. Seperti dilansir Christiantoday, Sabtu (15/9), Dewan Gereja-Gereja Sedunia mengaku menyesalkan adanya film Innocence of Muslim.

Olav Fyske Tveit mengatakan film tersebut merupakan "penghinaan terhadap jantung iman Islam" dan "terhadap semua orang-orang beriman".

"Sungguh tragis jika reaksi atas film ini pada gilirannya menyebabkan stereotip negatif tentang Muslim," ujarnya.

Setiap kita yang mengaku umat beragama tentu tidak mentolerir adanya tindakan pendeskreditan atau penghinaan terhadap agama tertentu dalam bentuk apapun juga. Namun, jika pun muncul kasus yang menyangkut hal ini, hendaklah kita meresponinya dengan pikiran dan hati yang jernih. Pasalnya, Anarkisme bukanlah tindakan yang menyelesaikan masalah, tetapi justru hal itu akan menimbulkan masalah baru.

Baca juga :

Forum JC : Kopdar September Ceria (29 September 2012)

Solusi Tepat Mengatasi Kecanduan Gula

Chord Lagu : Afterlife (by Switchfoot)

Mantra Paranormal

Sumber : christiantoday.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami