10 Hal Pengancam Aktivitas Sexual Anda (2)

Marriage / 2 February 2012

Kalangan Sendiri

10 Hal Pengancam Aktivitas Sexual Anda (2)

Lestari99 Official Writer
6427

Setelah membahas 4 hal yang dapat mengancam aktivitas sexual Anda, berikut adalah 6 oengancam lainnya.

5. Perubahan Hormon Menjelang Menopause

Menjelang menopause akan terjadi perubahan hormon pada wanita, khususnya penurunan kadar estrogen yang menyebabkan perubahan fisiologis. Perubahan inilah yang membuat aktivitas sexual bagaikan lari marathon dengan kerikil di dalam sepatu. Jaringan vagina yang sensitif menjadi kurang lubrikasi, membuat kondisi kering yang menyakitkan saat berhubungan sexual. Akibat nyeri ini, Anda pun memilih untuk tidak melakukannya. Serangan panas (hot flashes) juga tidak membuat Anda merasa nyaman. Apapun yang Anda lakukan menjadi tidak menyenangkan.

Solusi bagi Anda yang sedang menghadapi ini adalah dengan terapi sulih hormon. Tanyakan pada dokter Anda akan segala kemungkinannya. Bagi beberapa wanita yang tidak memungkinkan untuk melakukan sulih hormon, krim estrogen dan supositoria dapat menghilangkan kekeringan vagina tanpa resiko seperti sulih hormon.

6. Pasangan Tidak Berhasrat Melakukan Hubungan Sex

Hubungan sex yang sehat dan menyenangkan seharusnya melibatkan hasrat dari kedua belah pihak. Jika hasrat ini hanya dimiliki salah satu pasangan, kepuasan yang diidam-idamkan pun hanya menjadi impian semata. Yang perlu Anda catat, biasanya masalah sexual suami-istri berawal dari luar lamar tidur, terutama jika pasangan Anda merasa kesulitan untuk menyampaikan perasaannya dengan tepat.

Bagi Anda yang merasa ditolak, merasa kecewa sangatlah wajar. Jika kehidupan sexual seorang pria bermasalah, bisa jadi ia merasa gagal karena umumnya pria banyak mencurahkan dirinya untuk urusan sexualitas. Cobalah berbicara dengannya. Siapa tahu pasangan Anda hanya ingin agar Anda yang lebih berinisiatif.

7. Depresi

Depresi menjadi masalah bagi sebagian wanita yang berdampak dalam kehidupan sexualnya. Depresi membuat wanita cenderung mengisolasikan diri dari lingkungannya. Tentu saja hal ini dapat mempengaruhi hubungan suami istri yang palig kokoh sekalipun. Obat antidepresan mungkin dapat membantu, namun di lain sisi dapat menyebabkan Anda sulit mencapai orgasme.

Daripada mencoba obat antidepresan, Anda mungkin dapat mencoba psikoterapi. Cara ini terbukti efektif terutama untuk depresi ringan hingga sedang. Olahraga juga dapat membantu karena dengan berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon serotonin yang dapat meningkatkan mood dan energi Anda. Selain itu, berolahraga juga dapat melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke daerah intim.

8. Pemakaian Viagra

Pemakaian viagra pada pria mungkin dapat meningkatkan kemampuan ereksi namun dapat memutuskan hubungan fisik dan mental pada pasangan suami istri. Sementara suami sudah ‘siap tempur’, sang istri masih perlu waktu untuk merasa terhubung dan terstimulasi. Bicarakan mengenai pemakaian obat ini dengan pasangan Anda dalam kondisi yang lebih tenang, bukan sebelum atau setelah Anda melakukan hubungan sexual.

9. Lebih Menikmati Masturbasi

Bagi beberapa wanita, lebih mudah untuk menstimulasi diri sendiri dibandingkan harus bekerjasama dengan pria untuk mencapai orgasme. Namun tentu saja lebih mengandalkan masturbasi dibandingkan hubungan intim bersama pasangan bukanlah hal yang sehat. Para ahli menyarankan untuk berkonsultasi kepada psikolog jika Anda mengalami masalah ini. Komunikasi terbuka dengan pasangan sangat diperlukan untuk keluar dari masalah ini. Katakan dengan terus terang bagaimana Anda ingin diperlakukan.

10. Sakit Dan Kelelahan


Wanita dengan masalah endokrin, seperti tiroid yang tidak terdiagnosis, umumnya melaporkan adanya kelelahan, depresi, turunnya hasrat sexual, dan masalah kesuburan. Wanita yang mengalami penyakit kronis, seperti fibromialgia, anemia, diabetes, atau rheumatoid arthritis bisa juga mengalami penurunan minat terhadap urusan sexual akibat kelelahan dan rasa sakit.

Pada umumnya setelah penyakit ini terdeteksi dan mendapatkan penanganan yang tepat, gejala-gejala seperti tersebut di atas dapat dikurangi. Namun jika Anda menderita penyakit kronis, hubungan sexual dengan penetrasi langsung mungkin tidak dapat Anda lakukan. Sebagai gantinya, para ahli menyarankan Anda dan pasangan mencari cara lain untuk mendapatkan kepuasan dalam hal sexual.

 

Baca juga:

10 Hal Pengancam Aktivitas Sexual Anda (1)

Sumber : conectique
Halaman :
1

Ikuti Kami