Pengalaman Sedih Pemain Bola Asing di Indonesia

Nasional / 5 December 2012

Kalangan Sendiri

Pengalaman Sedih Pemain Bola Asing di Indonesia

Lois Official Writer
6719

Kisah Diego Mendieta memberi arti bahwa di antara para pesepak bola ada yang menderita, padahal mereka identik dengan gaji atau kekayaan yang berlimpah. Berikut ini beberapa kisah para pemain bola asing di Indonesia yang juga tidak beruntung dimulai dari Diego, yaitu :

Diego Mendieta

Pemain asal Paraguay ini menghembuskan nafas terakhirnya di RS Moewardi Solo, Selasa (4/12) yang lalu. Sakit misterius yang dideritanya yang membuat nyawanya terenggut, dikabarkan virus Cylomegalo menyerang mata hingga otaknya. Tidak hanya penyakit, dia juga mengalami kesulitan keuangan karena gajinya selama empat bulan terakhir di Persis Solo belum dibayarkan pihak manajemen.

Bruno Zandonadi

Pemain bola asal Brasil ini berkiprah sejak 2004 di Indonesia mulai dari Petrokimia, kemudian Persita Tangerang, Persikota, Persiba Balikpapan, dan terakhir PSIS Semarang. Dia meninggal di Rumah Sakit Usada Insani, Tangerang pada Sabtu (13/10) lalu. Zandonadi sempat mengalami koma selama empat hari akibat sakit radang otak yang dideritanya. Istrinya sendiri seorang WNI bernama Annisa Sanjaya. Dia pun harus meninggalkan istri dan seorang putrinya bernama Isabel Nezwa Zandonadi. Di akhir hidupnya, dia kesulitan keuangan karena sudah tidak membela klub manapun.

Syilla Mbamba, Camara Abdoulaye Sekou, dan Salomon Begondo

Nasib yang tidak menyenangkan juga menimpa ketiga pemain bola ini. Mereka terpaksa mengamen akibat gaji yang belum dibayarkan, mereka hanya menerima 15 persen dari nilai kontrak. Mereka mengemis dan mengamen di depan Kantor Walikota Probolinggo. Dalam aksinya mereka membawa kardus bertuliskan, “Tolong Koin untuk Pemain Asing Persipro” Di kardus lain bertuliskan “Tolong bayar uang kami, “Tolong hargai pengorbanan kami selama satu musim.” Naas bagi mereka, Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) mereka telah habis dan untuk mengurus Kitas, dibutuhkan dana setidaknya Rp 30 juta. Mereka datang sebagai pahlawan dan ditinggalkan seperti pengemis.

Masih Banyak Lagi yang Belum Gajian

Selain ada tiga orang di atas yang mempunyai nasib yang kurang menyenangkan, dalam catatan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), banyak klub baik di ISL maupun IPL menunggak gaji pemainnya. Sejak dana APBD distop, klub-klub kesulitan uang. Pengeluaran paling besar adalah pemain bintang asing mereka. Solusi yang ditawarkan manajemen adalah merasionalisasi gaji pemain yang kelewat mahal. Akibatnya, daripada tidak dibayar sama sekali, para pemain asing rela dibayar hanya 75 persen bahkan setengahnya dari nilai kontrak.

Hal ini menunjukkan bahwa sepak bola di Indonesia masih banyak yang harus dibenahi. Sayang sekali jika pada akhirnya, pemain tidak konsen karena masalah kesejahteraan hidup mereka pun terganggu.

 

Baca Juga :

Ikuti Ajang Lagu Positif di Jawaban.com Yuk

Tempat yang Bisa Dijadikan Liburan Romantis Suami Istri

Investasi yang Diperlukan Untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Pasangan Merengek Minta Perhatian? Lakukan Cara Ini

Investasi yang Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Resep Gingerbread, Kue Natal yang Unik

Sumber : merdeka by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami