Kesetaraan Hak Perempuan di Pandangan Manusia dan Tuhan

Internasional / 20 April 2012

Kalangan Sendiri

Kesetaraan Hak Perempuan di Pandangan Manusia dan Tuhan

Puji Astuti Official Writer
4080

Menjelang hari Kartini, isu kesetaraan hak perempuan kembali mencuat. Sosok Kartini yang memperjuangkan agar perempuan-perempuan dilingkungannya mendapatkan akses pendidikan dan juga dihargai sebagaimana seharusnya terus menginspirasi berbagai generasi.

Namun sekalipun sudah 100 tahun lebih perjuangan perempuan untuk mendapatkan kesetaraan hak telah berlangsung, namun hingga saat ini hal tersebut belum terwujud sepenuhnya.

Perempuan yang saat ini mengambil peran di berbagai segi kehidupan, mulai dari dunia politik, pendidikan, bisnis dan juga masih berperan juga di rumah tangga sering mengalami diskriminasi. Mulai dari upah yang lebih rendah, kurangnya perlindungan hukum bahkan tindakan pelecehan dan kekerasan. Tapi seperti sudah jatuh masih tertimpa tangga, sang korban malah sering yang dipersalahkan. Contohnya kejadian pemerkosaan di angkutan umum yang terjadi beberapa waktu lalu, beberapa pihak termasuk tokoh pemerintah menuding itu salah perempuan karena menggunakan rok mini.

Seringkali kesetaraan hak perempuan ini disalah artikan dengan dianggap menyalahi kodratnya. Pada hal Tuhan yang membentuk perempuan itu dengan tangan-Nya sendiri menghargai sosok perempuan, Ia tidak membeda-bedakan umat-Nya termasuk dari sisi gender. Pria dipilih-Nya menjadi nabi, demikian juga perempuan. Memperjuangkan haknya tidaklah salah, penindasan dan merebut hak orang lain itulah yang salah. Tuhan memakai dan memberkati siapa saja yang beriman kepada-Nya.  Bahkan, Tuhan memilih seorang perempuan istimewa, menjadi jalan lahir dan mengasuh Sang Mesias. Wanita itu adalah Maria.

Sewaktu Yesus dewasa dan mulai melayani umat, Ia pun sangat menghargai wanita, itu ditunjukkannya melalui perlakuannya kepada wanita Samaria, juga kepada wanita yang akan dirajam oleh orang Yahudi karena perzinahan. Yesus tidak menghakimi wanita-wanita itu, tetapi memulihkan harkat dan martabatnya dengan sebuah pengampunan. Ia melindungi hak-hak mereka.

Bukankah kita juga harus meneladani apa yang telah dilakukan Tuhan kita? Ya, mari kita angkat harkat para wanita. Mereka telah berjasa membangun negeri ini, karena mereka telah melahirkan dan merawat generasi penerus Indonesia. Mereka tanpa pamrih melayani. Mereka memberikan yang terbaik dari kehidupan mereka. Para wanita itu ada disekitar kita saat ini, merekalah Kartini-Kartini Indonesia. Selamat hari Kartini kepada seluruh perempuan Indonesia.

Baca juga artikel lainnya :

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami