Mengatasi Hubungan Dengan Pasangan yang Berperilaku Menyimpang

Marriage / 21 September 2011

Kalangan Sendiri

Mengatasi Hubungan Dengan Pasangan yang Berperilaku Menyimpang

Budhi Marpaung Official Writer
7749

Sebagai seorang yang sudah menikah, kita pasti menginginkan pasangan kita adalah pasangan yang terbaik untuk kita. Meski suami/istri kita memiliki sejumlah kekurangan, tetapi kita percaya bahwa ia adalah teman hidup pertama dan terakhir yang Tuhan berikan bagi hidup kita. Lalu pertanyaannya sekarang, bagaimana jika kelemahan dari pasangan kita adalah orientasi seksual dia yang menyimpang (penyuka sesama jenis (homoseksual)/penyuka pria dan wanita (biseksual)) ? Apakah kita harus bercerai atau ada jalan lain untuk bisa mengatasinya?

Timotius Manggala, Konselor Senior CBN Indonesia, akan membantu Anda untuk melewati persoalan ini.

Yang pertama yang harus diingat oleh setiap suami/istri yang mengetahui pasangannya memiliki orientasi seksual menyimpang adalah dia bisa pulih secara total. Jadi, cerai jelaslah bukan jawaban dari masalah yang sedang Anda alami. Apalagi Anda tahu bahwa pernikahan merupakan komitmen sakral antara manusia dengan Tuhan.

Kalau begitu, apa yang harus Anda dilakukan? Pertama yang perlu Anda lakukan adalah Anda mengingatkan suami/istri Anda bahwa tindakannya adalah salah dan menyakiti hati Tuhan. Hanya saja dalam mengkomunikasikan pesan ini, Anda harus mengatakan dengan kasih. Ucapan penuh amarah atau penuh kutukan tidak akan mengubah hidupnya.

Disini diperlukan kesabaran Anda untuk melakukannya. Ingatlah, seorang yang pernah hidup di dalam dosa (apapun itu jenisnya), meski dia telah bertobat, itu tidak menjadikan dia menjadi bisa bebas 100%. Selama hidup, hal tersebut malah akan menjadi perjuangannya. Oleh karenanya, janganlah terlalu buru-buru untuk melihat pasangan Anda yang memiliki orientasi seksual yang menyimpang segera berubah. Tetaplah lakukan bagian Anda dan biarkan ia sendiri yang memutuskan berubah total.

Hal kedua yang bisa Anda lakukan adalah meminta bantuan pembimbing rohani. Pilihlah orang yang Anda anggap bisa memayungi Anda dan suami secara rohani. Jangan meminta seseorang yang kerohaniannya Anda nilai bagus, tetapi Anda tidak mengenalnya. Pendeta yang sudah terkenal tidak menjamin dirinya bisa mengatasi hal ini. Jika Anda merasa ragu, mintalah masukan orang lain – siapakah pendeta yang cocok untuk bisa membimbing Anda dan pasangan Anda melewati persoalan ini.

Ketika Anda sudah mendapatkan pembimbing rohani, ikutilah apa yang disarankan oleh pembimbing rohani Anda tersebut (alangkah lebih baik, jika suami/istri Anda juga ikut bimbingan rohani ini).

Pada saat bertemu dengan pembimbing rohani Anda, ungkapkan secara jujur apa yang menjadi isi hati Anda (atau Anda berdua – jika suami/istri Anda mengikuti juga). Keterbukaan kepada orang yang Anda (Anda berdua – jika suami/istri Anda mengikuti) bisa percayai akan membuat Anda Anda berdua – jika suami/istri Anda mengikuti) kuat menjalani hari-hari pernikahan Anda (Anda berdua - jika suami/istri Anda mengikuti).

Jangan lupakan doa ketika melakukan langkah-langkah diatas. Doa memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Tuhan pasti bekerja ketika Anda melipat tangan Anda, menutup mata (optional), mengarah hati kepada-Nya, dan mengatakan isi hati Anda kepada-Nya.

Ketika Anda tidak menyerah dengan keadaan rumah tangga Anda maka pasti hal baik terjadi di dalam rumah tangga Anda. Mengutip pameo yang cukup terkenal, “Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini”. Apalagi Anda melakukannya bersama dengan Tuhan, suami/istri Anda pasti dapat dipulihkan, rumah tangga tangga Anda pasti dapat dipulihkan, keluarga Anda PASTI dapat dipulihkan.

Sumber : Jawaban.Com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami