Penyakit Kanker, Salah Satu Cara Tuhan Menyatakan KuasaNya

Nasional / 4 February 2011

Kalangan Sendiri

Penyakit Kanker, Salah Satu Cara Tuhan Menyatakan KuasaNya

daniel.tanamal Official Writer
2791

Salah seorang penderita kanker darah atau leukimia yang sejak 2008 lalu dinyatakan bersih dari penyakit yang diidapnya sejak berumur dua tahun meyakini bahwa waktu hidup yang masih diberikan Tuhan kepadanya harus dimanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Demikian pelajaran terbesar yang dipahami Tulus (24) Sepanjang menjalani berbagai perawatan dan pengobatan hingga saat ini.

 “Hidup mati, kaya miskin, jodoh di tangan Tuhan. Kita enggak tahu kita mati kapan. Sejauh kita masih hidup, kita hidup sebaik-baiknya saja. Karena kita enggak tahu kapan kita akan dipanggil sama Tuhan. Orang sehat saja umurnya mungkin lebih pendek dari yang sakit,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Meski pada umur 15-20 tahun dirinya harus istirahat total di rumah sakit, Tulus tetap sekolah dan kuliah. Tentu saja, itu dilakukannya di rumah sakit. Tulus pun sudah memasuki tahun terakhir statusnya sebagai mahasiswa jurusan teknologi informasi di Universitas Bina Nusantara. Pria yang kini juga tengah mengidap penyakit paru-paru, jantung dan penyumbatan syaraf di batang otaknya ini tengah mengerjakan tugas akhirnya untuk segera memperoleh gelar kesarjanaan sambil terus melakukan pemeriksaan rutin di RS Kanker Dharmais.

Namun, lanjutnya, yang paling berarti baginya adalah ketika dalam kondisi ini, Tulus bisa berbagi kepada para penderita kanker lainnya, terutama melalui komunitas Cancer Information & Support Center (CISC). “Makanya saya selalu berpikir yang positif saja, suatu saat Tuhan pasti punya rencana yang lain buat saya. Mungkin dengan begini, Tuhan bisa pakai saya buat kasih support ke orang-orang yang lain. Memotivasi orang-orang bahwa leukimia ternyata umurnya bisa panjang. Selama ini orang kan berpikiran kalau sudah divonis leukimia berpikirnya pasti umurnya pendek. Ternyata tidak,” ungkapnya.

Tulus menyadari bahwa kelemahan tubuhnya merupakan cara Tuhan untuk memberikan dukungan dan keyakinan kepada para penderita kanker lainnya, terutama leukimia, yang selama ini diketahui sebagai penyakit yang berujung pada kematian yang cepat. Penyertaan juga penyerahan diri kepada Tuhan memampukan kita untuk menatap hidup yang penuh dengan karunia dan berkat.

Sumber : kompas.com/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami