3 Hal yang Perlu Dilupakan Demi Kemajuan

Kata Alkitab / 3 April 2014

Kalangan Sendiri

3 Hal yang Perlu Dilupakan Demi Kemajuan

Yenny Kartika Official Writer
9524

Filipi 3:13

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,

 

Paulus memiliki kerinduan besar untuk bisa mengenal pribadi Kristus. Demi mencapai tujuan tersebut, ia melupakan apa yang telah di belakangnya dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya. Prinsip ini patut kita pegang jika ingin berhasil dalam berbagai aspek kehidupan.

 

I. Apa saja yang perlu kita lupakan?

Dalam hidup, ada sejumlah hal yang perlu diingat namun ada juga yang sebaiknya dilupakan. Hal yang perlu diingat adalah: kebaikan Tuhan ([kitab]mazmu103:2[/kitab]) dan kebaikan orang lain yang pernah memberkati kita. Hal-hal seperti ini perlu kita ingat karena memacu kita bersikap positif terhadap Tuhan dan sesama.

Namun, jika ingin berhasil ada beberapa hal yang perlu kita lupakan.

1. Kita perlu melupakan keberhasilan kita di masa lalu

Manusia mudah sekali membanggakan keberhasilan di masa lalunya, dan ini sebetulnya kebiasaan yang kurang baik. Entah itu membanggakan hal-hal rohani seperti yang seringkali dilakukan orang Farisi ([kitab]lukas18:11-12[/kitab]) ataupun membanggakan hal-hal duniawi ([kitab]lukas12:18-19[/kitab]). Bagi Allah, kebanggaan semacam itu merupakan kejijikan ([kitab]ikori1:28-29[/kitab]).

Keberhasilan di masa lalu seringkali membuat kita tidak mau belajar, merasa sudah lebih hebat dari orang lain, dan enggan menerima saran atau kritik dari orang lain.

Paulus memiliki banyak hal membanggakan yang telah ia dapatkan di masa lalu, namun dia mengganggap semuanya tidak berguna—bahkan sampah—demi memperoleh Kristus ([kitab]filip3:4-8[/kitab])

Pujilah Tuhan dan ucapkan syukur kepada-Nya atas keberhasilan yang kita capai di masa lalu.

 

2. Kita perlu melupakan kegagalan-kegagalan di masa lalu

Kegagalan sangatlah umum terjadi dalam kehidupan ini. Kegagalan bisa terjadi dalam kehidupan pribadi, keluarga, hubungan dengan sahabat, usaha, karir, dan pelayanan. Namun mengingat-ingat kegagalan bisa menimbulkan perasaan kecewa, trauma, kehilangan semangat, kehilangan percaya diri bahkan kehilangan kepercayaan terhadap Tuhan. Keadaan ini hanya akan memperlambat langkah kita, bahkan dapat membuat kita berhenti melangkahkan kaki menuju masa depan yang lebih baik.

Di dalam Tuhan, kegagalan bukanlah akhir dari kehidupan, tetapi justru menjadi kesempatan untuk melangkah dengan pengalaman yang Tuhan izinkan. Masa depan kita tidak ditentukan oleh masa lalu namun oleh hari ini.

 

3. Kita harus melupakan segala dosa yang telah kita akui ([kitab]yesay1:18[/kitab]); ([kitab]mazmu103:12[/kitab])

 

II. Terhadap apa kita perlu mengarahkan diri?

Untuk berhasil, kita perlu belajar dari Paulus bagaimana dia mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapannya. Ini berarti kita harus fokus ke depan. Kita dapat belajar dari beberapa tokoh di Alkitab.

1. Seperti Paulus, kita perlu mengarahkan diri kepada panggilan Allah yaitu persekutuan dengan Yesus Kristus ([kitab]filip3:14[/kitab])

2. Seperti Musa, kita perlu mengarahkan diri kepada upah dari Allah ([kitab]ibran11:24-26[/kitab])

3. Seperti Yosua, kita perlu mengarahkan diri kepada janji-janji Tuhan ([kitab]yosua1:1-9[/kitab])

4. Kita perlu mengarahkan diri kepada tuaian sorgawi ([kitab]yohan4:35[/kitab])

5. Kita perlu mengarahkan diri dan pikiran kita kepada perkara yang di atas ([kitab]kolos3:1-2[/kitab])

6. Kita perlu mengarahkan diri kepada panggilan khusus yang Tuhan berikan kepada kita

 

Sumber:

GSJA Kemuliaan

 

BACA JUGA:

Dijual Pacar, Aku Jadi Pelacur 12 Tahun

Keluarga Korban MH370 Asal China Tuntut Bukti dari Malaysia

Aneka Kreasi Susu Kedelai yang Patut Dicoba

Para Istri, Pelajari Hal Ini Jika Suami Anda Tertutup

Studi: Jumlah Kaum Nasrani yang Dukung Homoseksual Meningkat

 

Sumber : GSJA Kemuliaan | yk/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami