Visi VS Nilai-Nilai
Kalangan Sendiri

Visi VS Nilai-Nilai

Lois Official Writer
      6746

Kisah Para Rasul 17:28

 “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu : Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.”

 

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu65[/kitab]; [kitab]Marku15[/kitab]; [kitab]hosea11-12[/kitab]

 

Ada orang yang mempunyai nilai-nilai kokoh tapi seolah-olah tidak mempunyai visi. Banyak orang yang memiliki visi, tapi tidak memiliki nilai-nilai. Memiliki visi sekaligus nilai-nilai seharusnya menjadi satu kesatuan agar bisa mencapai hasil yang optimal dan punya komitmen serta integritas dalam melakukan sesuatu.

Untuk mendapatkan keduanya, kita perlu membenamkan akar kita lebih lagi di dalam kebenaran yang didasarkan pada Kitab Suci. Untuk mendapat  visi yang efektif, kita perlu meningkatkan perspektif kita. Dari fondasi nilai-nilai yang kokoh, dipadu dengan hikmat dan kerendahan hati untuk belajar dari para pendahulu iman, kita bisa menatap masa depan dan siap menghadapi masa yang akan datang.

Bagi banyak orang Kristen, iman hanyalah embel-embel kehidupan dan bukanlah inti dari kehidupan itu sendiri. Yesus tidak datang untuk mati di kayu salib supaya Dia dapat bertemu dengan kita untuk beberapa saat saja dalam seminggu. Dia datang untuk menjadi hidup kita, sehingga dapat melakukan kehidupan dan kuasa yang ada di dalam Dia.

Kita harus secara sadar hidup dan bergerak di dalam Dia, sama yang terdapat dalam Kisah Para Rasul 17:28 di atas. Sasaran utama kita hanyalah memikirkan apa yang dipikirkan-Nya, hanya mengatakan apa yang dikatakan-Nya, dan melakukan apa yang dilakukan-Nya. Inilah saat visi dan nilai-nilai yang ada pada kita sebagai pengikut Kristus berjalan.

Sudah waktunya untuk mengejar visi tertinggi, menjadi seperti Dia, dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan-Nya. Menjadi seperti Dia berarti kita harus sungguh-sungguh mengabdi pada nilai-nilai Tuhan. Yang pertama dan utama adalah kasih, kasih terhadap Allah dan sesama.

 

Menjadi seperti Dia berarti kita harus sungguh-sungguh mengabdi pada nilai-nilai Tuhan. Yang pertama dan utama adalah kasih, kasih terhadap Allah dan sesama.

Ikuti Kami