Lahir Tanpa Tangan, Bukan Halangan Iwan Bermain Gitar

Family / 27 August 2014

Kalangan Sendiri

Lahir Tanpa Tangan, Bukan Halangan Iwan Bermain Gitar

Theresia Karo Karo Official Writer
18379

Terlahir tanpa kaki dan tanpa satu tangan,bukan menjadi halangan bagi seorang Iwan Kurnia. Dia memilih untuk menjalani hidupnya secara berbeda. Bahkan melalui kekurangannya Iwan menemukan talentanya dalam hal bermusik, yakni bermain gitar. Anak bungsu dari empat bersaudara itu awalnya merasa normal seperti orang kebanyakan. Tetapi semenjak merasa kesulitan untuk berbuat sesuatu, inilah awal  dirinya mulai menyesalkan keadaannya.

Dia selalu bertanya kepada Tuhan, mengapa tubuhnya diciptakan berbeda? Bermula dari situ Iwan kemudian mencari tahu penyebabnya. Dan mengetahui bahwa mamanya salah makan obat saat mengandungnya. “Pada saat menjalani kehidupan ini, hampir setiap hari saya merasakan down. Hampir setiap hari saya tidak pernah merasa bahagia. Buat saya, hari demi hari suram. Saya tidak berbuat apa-apa (padahal) saya ingin seperti yang lain bermain bebas, tapi saya cuma bisa ngeliatin aja dan cuma liat dari jauh aja,” tambahnya.

Satu saat, Iwan melihat teman kakaknya bermain gitar. Inilah awal mula ia tertarik pada gitar. Keinginannya untuk belajar memainkan gitar ternyata tidak mendapat dukungan dari keluarganya. Meskipun begitu, Iwan tetap ingin belajar bermain gitar dengan kakak kelasnya. Bukan respon positif yang didapatnya, melainkan perasaan disepelekan karena seringkali di sebut bodoh. Manusiawi bila Iwan merasa kecewa dan lebih memilih untuk belajar sendiri.

Setiap hari dia memegang gitarnya dan mencoba mencari cara bagaimana bisa bermain gitar dengan tangannya yang tak sempurna. Tekadnya ini bahkan pernah membuat dirinya terluka saat bermain gitar. Tanpa disadari karena keasyikan bermain gitar, tangannya berdarah dan hampir putus. Tangan yang di maksud di sini adalah tangan kecil yang tak sempurna pertumbuhannya, yang menyerupai jari kecil. Kejadian inilah yang kemudian membuatnya berhenti bermain gitar hingga tangannya sembuh.

Satu fase kehidupan, akan ada saat seseorang merasa jatuh cinta. Hal yang sama juga dirasakan oleh Iwan. Setelah tahu bahwa wanita incarannya pun sepertinya suka padanya, dia pun menyatakan cinta pada pujaannya tersebut. Namun, yang didapatkan adalah makian yang menyatakan dia tidak pantas, dan hanya ingin berteman. “Seolah-olah saya itu memang tidak ada artinya, sampai saya stress ga kuat nahannya, akhirnya saya ke arah bunuh diri itu…” lanjut Iwan.

Kejadian ini menyebabkan dirinya semakin rendah diri. Iwan masuk ke kamarnya, di sana dia melihat silet dan mencoba mengiris tangannya. Namun, di saat yang sama, dia mendengar suara yang memanggilnya tiga kali dengan sangat jelas. “Engkau berharga di mata-Ku,” kata suara itu. Suara itu terasa sangat dekat, seperti menegur dan membimbing Iwan. Dia merasa bersalah dengan apa yang ingin dia lakukan.

Kembali sadar, ia kemudian berdoa kepada Tuhan. “Tuhan, jika Engkau ingin aku hidup, bantu aku untuk hidup,” kata Iwan dalam doanya. Hatinya merasakan ada pengharapan lagi untuk menatap masa depan. Setiap kali down, Iwan teringat [kitab]Yerem29:11[/kitab]. Sejak inilah pola pikir Iwan berubah. Semua hal masa lalu yang mengejek ataupun menghina, tidak mempan lagi pada dirinya. Dia mendapatkan kekuatan dan seluruh hidupnya dia serahkan pada Tuhan. “Kalau Yesus beserta dengan saya, saya tidak akan takut apapun yang terjadi, saya tidak akan takut lagi dan down lagi,” jelasnya.

Iwan tidak hanya sering diundang untuk bermain gitar di berbagai tempat, Iwan juga dipercaya sebagai supervisor di sebuah perusahaan di daerah Bandung, dan mendapatkan kaki barunya. Dia bahkan bisa mengendarai kendaraan bermotornya sendiri. “Saya menyadari kalau saya hanya manusia biasa. Tuhan ciptakan saya dengan kondisi fisik yang serba kekurangan, karena saya mengenal Tuhan Yesus saya menjadi luar biasa. Tuhan memberikan saya potensi untuk bermain musik, bekerja, dan hidup mandiri. Saya yakin potensi-potensi itu semua menjadi berkat buat orang lain,”jelasnya.

Iwan kini menjadi pribadi yang baru. Dia menemukan kenyamanannya dalam bermain gitar dan hal itu membuat beban yang ada di pikirannya lepas. Iwan ingin hidupnya yang dia persembahkan pada Tuhan, bisa memberkati orang lain lewat lagu, lewat pekerjaannya, lewat sikapnya yang mungkin bisa menjadi motivasi bagi orang lain, lewat segala sesuatu di dalam hidupnya.

 

Sumber Kesaksian :

Iwan Kurnia

 

Baca Juga:

Festival Danau Toba Digelar Lima Hari

Joseph "Joger" Sukses dengan Happines Oriented

Siapkah Anda Mendulang Uang dari Youtube?

Bagaimana Hadapi Mertua Yang Lewati Batas

Bukan Hanya Cantik, Suntik Botox Berperan dalam Perawatan Kanker?

Sumber : V121122164036
Halaman :
1

Ikuti Kami