Anak dan Pelayanan, Yang Mana Jadi Prioritas?

Parenting / 30 April 2013

Kalangan Sendiri

Anak dan Pelayanan, Yang Mana Jadi Prioritas?

Lois Official Writer
8618

Kesalahan yang paling sering muncul yang dilakukan oleh setiap kepala keluarga Kristen adalah menganggap pernikahan dan keluarganya sebagai hal yang biasa saja sehingga dia lebih mementingkan pengabdiannya kepada pelayanannya. Mereka membenarkan diri dengan berkata bahwa ini adalah untuk Tuhan.

Seorang pendeta tak dapat berkata bahwa dia mengabdi kepada Allah jika ia tidak mengasihi istrinya seperti Kristus mengasihi gereja-Nya, atau jika ia tidak mau meluangkan waktu untuk bercengkrama dengan anak-anaknya dan mendidik mereka untuk takut akan Tuhan. Bahkan di 1 Timotius 3:4, dikatakan bahwa satu syarat untuk menjadi penatua adalah “ia harus menjadi kepala keluarga yang baik.” Lantas bagaimana menghabiskan waktu antara keluarga dan pelayanan? Berikut solusi yang bisa dipakai :

Mendidik Anak-anak Keluarga Kristen

Anak-anak harus diajarkan agar tunduk dan taat pada orangtua Kristen mereka. Sebagai kepala keluarga, para ayah harus bertanggung jawab mendidik anak-anak mereka sebagai suatu hal yang utama. Karena itu, fokus ayah maupun ibu adalah mendidik sang anak

Disiplin Anak

Anak yang tidak pernah didisiplinkan akan tumbuh menjadi egois dan suka memberontak terhadap perintah. Anak tak boleh dihukum karena kesalahan atau karena sikap tidak bertanggung jawab. Tetapi anak harus menghadapi konsekuensi kesalahan dan sikap tak bertanggung jawabnya, sehingga dia siap menghadapi realitas kehidupan dewasa kelak.

 Anak kecil harus didisplinkan dengan memukul pantatnya, sesuai perintah Firman Tuhan.  Pukulan di pantat tak boleh membahayakan fisiknya tetapi tentu memberi cukup rasa sakit agar anak yang bandel dapat menangis sebentar, hal ini membuat anak belajar mengaitkan ketidaktaatan dengan rasa sakit.

Pada usia sangat muda, bayi dapat diajari tentang arti kata “tidak” dengan mencegahnya agar tak melakukan apa yang akan atau hampir dia lakukan. Jika hal ini dilakukan secara konsisten, anak-anak akan belajar taat pada usia sangat muda.

Anak Diperkenalkan Pada Allah

Yang terpenting, sejak usia dini, ajarkanlah anak dengan menceritakan tentang siapa Allah dan betapa Ia mengasihi anak tersebut. Anak harus diajari tentang Yesus – kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Banyak anak dapat mengerti pesan Injil sebelum usia lima atau enam tahun dan dapat memutuskan untuk melayani Tuhan.

Selama tugas utama Anda dalam mendidik anak sebagai anak yang takut akan Tuhan, maka tentunya pelayanan sangat diperbolehkan. Anak yang takut akan Tuhan tentu menjadi generasi penerus yang dapat membawa berkat ke depannya.

Sumber : heavensfamily.org by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami