7 Langkah Membangun Sebuah Keluarga Yang Berbahagia

Marriage / 23 July 2014

Kalangan Sendiri

7 Langkah Membangun Sebuah Keluarga Yang Berbahagia

Puji Astuti Official Writer
6823

Baik suami maupun isteri pasti selalu mendambakan kebahagian dalam bahtera pernikahan mereka karena kebahagian itu adalah makanan pokok dalam pertumbuhan sebuah keluarga. Kebahagian itu sendiri merupakan sebuah pilihan yang diambil untuk dapat dinikmati bersama. Kalau demikian bagaimana caranya membangun sebuah keluarga yang berbahagia itu?

Pertama-tama pernikahan harus dibangun atas dasar saling mengasihi dan saling memaafkan karena kedua orang yang memilih untuk menikah adalah dua orang yang tidak sempurna, karena itu baik suami maupun isteri dapat membuat kesalahan-kesalahan baik secara sengaja karena sedang emosi maupun tidak sengaja karena pengajaran-pengajaran yang diterima dimasa lampau yang tidak sesuai dengan tata cara / kebudayaan pasangan hidupnya ataupun karena refleksi trauma masa lampau.

Yang kedua, jika pertengkaran timbul, janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu (Efesus 4:26). Hal ini berarti baik suami maupun isteri harus proaktif dalam membenahi masalah yang ada dan harus kreatif dalam mencari solusi agar masalah yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan tidak berlarut-larut. Jangan biarkan pengalaman masa lalu diulang atau diungkit dalam percakapan Anda saat ini, karena hal ini menunjukkan bahwa permasalahan yang pernah ada belum terselesaikan sekalipun matahari telah terbenam dan terbit kembali dalam kurun waktu yang cukup lama. Jika Anda mengungkit masalah yang pernah ada maka dengan sendirinya Anda sedang memberi makan kepada masa lampau Anda dan menghidupkannya kembali, sehingga Anda tidak dapat menikmati keberadaan Anda pada saat ini. Bukankah ini merupakan pilihan Anda?

Yang ketiga, hendaklah setiap dari Anda, baik suami maupun isteri, cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah (Yakobus 1:19).  Anda harus benar-benar mendengarkan pasangan hidup Anda untuk dapat mengerti pesan yang disampaikannya dan janganlah Anda berpura-pura untuk mendengarkan sementara Anda merumuskan jawaban Anda. Hendaklah Anda dengan tulus hati mempertimbangkan pesan yang disampaikan pasangan hidup Anda dan jangan terburu-buru berperasangka negatif yang dapat menimbulkan emosi yang tidak terkontrol yang dapat berakibat fatal terhadap kabahagiaan pernikahan Anda karena emosi yang meluap sehingga Anda mengucapkan kata-kata yang akan Anda sesali dikemudian hari.

Yang keempat, Anda telah memilih untuk menikah dengan orang yang berada disamping Anda pada saat ini sampai maut memisahkan Anda berdua, dengan demikian Anda berdua telah melewati banyak tantangan dan Anda berdua telah memilih untuk saling membahagiakan pasangan hidup Anda masing-masing. Karena itu pertahankan kebahagiaan ini dengan jalan menghadirkan Tuhan dalam kehidupan pernikahan Anda melaui mezbah keluarga sebagai prioritas pertama Anda dan kemudian berikan perhatian terhadap kebutuhan pasangan hidup Anda. Kebutuhan pasangan hidup Anda harus berada diatas kepentingan teman-teman ataupun kebutuhan anggota keluarga Anda yang lainnya (lihat Efesus 5:22-25).

Yang kelima, pertengkaran akan menghabiskan banyak energi dan hari-hari Anda akan Anda lewati secara tidak produktif. Sebaiknya Anda menyalurkan energi yang Anda pergunakan untuk berkelahi terhadap sesuatu yang positif dan bersifat produktif karena Anda telah berjanji untuk membahagiakan pasangan hidup Anda sampai maut memisahkan Anda berdua. Jika Anda membaca kembali janji pernikahan Anda, maka Anda pasti menemukan bahwa Anda berjanji bukan untuk membenci, menyakiti ataupun berseteru, tetapi Anda akan menemukan bahwa Anda berjanji untuk mengasihi, menyenangkan, mencintai, menghibur, menghormati dan memelihara pasangan hidup Anda, baik dalam keadaan sakit atau sehat, setia hanya pada pasangan hidup Anda selama Anda berdua hidup.

Yang keenam, hendaklah Anda berdua memulai hari Anda berdua dengan doa ucapan syukur bersama-sama karena Anda telah mengecap perlindungan Tuhan sepanjang malam sebelum Anda berpisah untuk melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan menutup hari Anda juga dengan doa ucapan syukur bersama-sama karena berkat-berkat dan perlindungan yang telah Anda terima sepanjang hari. Merenungkan Firman Tuhan dan saat teduh sangat membantu untuk menyelesaikan masalah yang mungkin timbul, karena Tuhan sanggup memberikan solusi kepada Anda berdua saat Anda menyisihkan waktu mencari Tuhan.

Yang ketujuh, jangan lupa mengekspresikan perasan kasih sayang Anda kepada pasangan hidup Anda dengan mengatakan "I love you". Jika Anda sungguh-sungguh menghayati perkataan "I love you", penulis berkeyakinan bahwa Anda tidak ingin menyakiti hati pasangan hidup anda karena hal itu bertentangan dengan pernyataan Anda yang mengatakan "I love you". Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat. Tuhan memberkati.

 

Penulis

Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

Sumber : Rev. Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami