Istri Idaman, Menjadi Pendamping Yang Proaktif

Marriage / 8 July 2014

Kalangan Sendiri

Istri Idaman, Menjadi Pendamping Yang Proaktif

Puji Astuti Official Writer
3901

Pernahkah anda berjumpa dengan seorang isteri dan ibu yang ideal? Seorang isteri dan ibu yang selalu memperhatikan urusan rumah tangganya? Apakah anda orangnya? Jika bukan, perbedaan apakah yang terdapat pada ibu ini, sehingga ia dapat menjalankan peran sertanya sebagai isteri dan ibu dalam mengatur perjalanan rumah tangganya? Ada dua kata kunci yang terdapat pada kutipan Firman Tuhan diatas, yang pertama adalah "ia mengawasi", yang berarti ia memperhatikan secara cermat segala sesuatu yang berhubungan dengan rumah tangganya, sehingga tidak ada satupun yang terlewatkan dan yang kedua adalah "makanan kemalasan tidak dimakannya", yang berarti ibu ini adalah seorang yang proaktif, tidak tinggal diam tapi aktif dalam membangun rumah tangganya seperti yang tertulis dalam Amsal 31:15 (TB), "Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan."

Ibu ini memiliki pandangan yang terarah, fokus pada apa yang sedang dikerjakan, fokus pada fungsinya sebagai pendamping dan penolong suaminya dan ia mengerti secara persis segala seluk beluk rumah tangganya karena pandangannya terarah kepada fungsinya sebagai pendamping suaminya. Dengan demikian ibu ini memiliki kemampuan untuk meresponi panggilan dalam hidupnya sebagai seorang isteri dan ibu sesuai dengan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, sehingga ia dapat menjadi seorang isteri dan ibu yang proaktif. Kemampuan ibu ini untuk meresponi panggilan sebagai seorang isteri bagi suaminya dan ibu bagi anak-anaknya menyebabkan ia dapat hidup dengan bebas tanpa tekanan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang isteri dan ibu.

Kenapa hal ini dapat dilakukan ibu ini? Karena matanya tertuju pada Tuhan dan takut akan Tuhan ada padanya seperti yang tertulis dalam Amsal 31:30 (TB), "Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji". Ia bersandar sepenuhnya kepada Tuhan dalam mengayuh bahtera pernikahannya. Matanya tidak tertuju kepada sesuatu yang fana, matanya tidak tertuju kepada sesuatu yang sifatnya sementara yang dapat mengundang keserakahan, perseteruan, perpecahan maupun perkelahian. Karena ia seorang yang proaktif, ia tidak memberikan makanan kepada kemalasan, ia bahkan bangun kalau masih malam lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan seperti yang dikutip dari Amsal 31:15 tersebut diatas.

Sikap proaktifnya terlihat dengan jelas, ia bukan hanya membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan, ia bahkan secara aktif ikut mengambil bagian dalam menyediakan makanan untuk seisi rumahnya. Penulis yakin, bahwa banyak kaum ibu yang memiliki karakter seperti ibu yang digambarkan dalam kitab Amsal ini, seorang ibu yang matanya tertuju pada Tuhan, seorang ibu yang proaktif, seorang ibu yang mengerti seluk beluk rumah tangganya, seorang ibu yang mencerminkan keperibadian yang anggun, seorang ibu yang menjadi seorang penolong bagi suaminya sehingga suaminya dapat berhasil dalam apa yang dikerjakannya, karena dibalik keberhasilan seorang pria terdapat seorang wanita yang takut akan Tuhan. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat!

Penulis

Rev.Dr. Harry Lee, MD.,Psy.D.

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

Sumber : Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami