Kisah Nyata Unandar: Kuampuni Orang yang Memotong Tanganku

Family / 30 July 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Unandar: Kuampuni Orang yang Memotong Tanganku

Budhi Marpaung Official Writer
18855

Unandar Susilo, seorang pria yang semenjak mudanya sangat suka berjudi. Dan hal itu membuat dia lebih percaya dan berharap kepada dunia mistis, dibanding kepada Tuhan untuk memperoleh kekayaan.

"Saya kumpul sama teman-teman, bahwa mereka itu banyak, ya istilahnya kenal sama paranormal, kenal sama dukun istilahnya. Jadi, waktu itu juga saya punya pikiran, kalo kepada Tuhan yang tidak keliatan bagaimana bisa komunikasi? Lho gak keliatan. Dari situlah saya ke paranormal, ke dukun, terus ke Suhu."

Semakin dalam Unandar percaya kepada dukun dan juga paranormal, sehingga dia pun memutuskan untuk memasukkan ilmu itu ke dalam tubuhnya.

"Di samping itu, masang susuk..karena saya usaha kapal seperti usaha jaring ikan begitu. Disana itu katanya banyak sekali yang menggunakan guna-guna. Caranya bagaimana, untuk mengatasinya ini? Karena saingannya pun banyak yang jaring ikan. Ya, saya mengambil keputusan. Cari guru di tempat lain...pasang susuk. Waktu masang susuk itu dijelaskan bahwa tidak akan mempan apa2, istilahnya..dibacok tidak mempan, diracun pun tidak mempan. Dengan cara minum air yang ditaburi kembang, yang dimanterai sama dia, ya kita ikuti saja. Emang, waktu itu saya anggap hal itu luar biasa ya..Agar saya menjaga diri saya.. Jadi pada waktu saya ribut sama tentara, saya berani. Saya bilang "Diam saja kamu disitu, dia diem. karena mantera itu, yang dari Banten tadi."

Unandar merasa dirinya sudah cukup hebat dan aman di saat tubuhnya dipasang susuk ilmu hitam. Hingga suatu ketika, musibah yang tidak ia duga sama sekali menimpa kehidupannya.

"Saya itu pelihara anjing-anjing itu suka ke luar. Waktu anjing itu keluar, ditangkap.. sama tetangga".

Saat anjingnya kembali ke rumahnya, tidak lama kemudian seorang pria pun datang untuk memeras Unandar dan mengaku bahwa anjing tersebut adalah miliknya.

Tetapi Unandar menolak pemerasan dari pria tersebut. Ia tidak menggubris pria tersebut sama sekali dengan alasan sudah malam dan bisa melanjutkan urusan tersebut besok pagi saja di pabrik.

Tanpa Unandar sadari, bahaya besar sedang mengancam jiwanya.

"Malamnya datang lagi..Waktu saya berbalik, saya dibacok pake samurai. Dia keluarin samurai dari belakang dan dia bacok saya. Kedua, ke kepala, saya tangkis dengan tangan kiri saya kena. Setelah itu, bacok lagi ketiga, kena yang sebelah kanan,"

Tebasan demi tebasan yang diterimanya, membuat Unandar sadar kalo hidupnya berada di ujung maut.

"Mati nih gw sekarang. Karena samurai sudah ditujukan pada kepala. Tapi, diluar dugaan saya, ada reflek.. Nah itu siapa yang gerakin tangan saya, saya juga gak tahu. Itu diluar kemampuan saya, reflek, nangkis. Nangkis kedua, nangkis ketiga."

"Yang keempat, itu sebelah kanan. Persis waktu saya reflek karena ingin menghindari supaya tidak dibacok, pergelangan kanan saya putus dan jatuh ke bawah."  Saya juga ga berasa, kalo ini jatuh ke bawah. Saya kira masih ada aja. Karena memang tidak berasa sama sekali. Nah kelima kali, dia bacok lagi, saya tangkis pake pintu besi itu. Saya mau pegang tangan, pintu sama tangan kanan.. Nyatanya lho saya sudah tidak punya tangan, saya lihat ke bawah, itu hanya beberapa detik waktunya, udah jatuh dibawah tangan saya ini, jadi pake tangan kiri aja,tangan kanan udah lepas".

Suasana yang sangat mencekam meluputi rumah Unandar, sehingga istri juga anaknya menjadi sangat histeris melihat kondisi Unandar yang bersimbah darah.

"Waduh melihat darah begitu, istri dan anak saya menjerit. Waktu saya lihat, darah sudah muncrat.. Sampai akhirnya, bingung mau melakukan apa. Tiba-tiba, entah suara darimana, ada yang nyuruh, pegang aja. Pegang dengan posisi diatas daripada jantung."

Malam itu juga, dengan dibantu oleh seorang tetangganya. Unandar pun dengan kondisi yang sangat kritis, dilarikan ke rumah sakit

"Nah disitu, sama dokter, ditanganinya tuh diiket, supaya darahnya gak keluar..sampai..pagi-pagi..ditanganin, itu ditanganin ya sempat drop ya, darahnya itu. Drop, berhenti lagi. Mau dipasang lagi, tangannya, drop lagi sampe beberapa kali."

Unandar mulai berpikir dan juga merenung, ‘Mengapa musibah ini bisa terjadi dalam kehidupannya?'

"Kenapa bisa sampai terjadi seperti ini?" - Dan itu yang sering pertanyakan selalu selama ini."

"Percuma, ya, saya ini ke Banten. Ya. Yang namanya pake susuk, dibacok tidak mempan, nyatanya mempan. itu bohong semua"

"Saya cuma ngarepin sama Tuhan, saya cuma berdoa, Tuhan tolong dia. Saya gak pikirin bisa kesambung lagi apa nggak. Pak Unandar ini punya diabetes. Itu waktu diukur, kadar gulanya 350. Dokter bilang rasanya disambung bisa, tapi liat kondisinya 350, rasanya liat kondisinya seperti itu, ini rasanya..takut gagal," kata Shinta, istri Munandar.

Akhirnya, Unandar pun menjalani operasi untuk menyambung kembali tangannya. Namun, kemungkinan yang diharapkan sangatlah kecil bila syaraf-syaraf di tangan Unandar bisa ikut tersambung.

"Setelah masuk ke kamar, teman saya yang kasih tahu, kalo sembahyang, coba sebut nama Tuhan Yesus. Sempat datang dia juga. Dia jaga semalaman. Malah besok paginya, dia cerita, dia bilang, ada satu sosok yang berbaju putih. DIA datang ke tempat kamu, saya ngeliat jelas, datang ke tempat kamu. Megang tangan saya. Waduh, saya pikir siapa. Waktu itu saya juga masih gak kepikir bahwa itu Tuhan Yesus yang datang. Saya gak kepikir sama sekali..Saya terus ngomong ke istri saya, "Tju, kalo tangan saya nyambung, saya mau datang ke gereja."

Saat malam hari, sesuatu mulai terjadi dengan tangan Unandar,

"Bahwa seakan-akan ada saluran kayak setrum gitu datang...terus sampe ke ujung. Terus saya punya, punya pendapat ,"Tju, ini pasti nyambun.,saya bilang, pasti nyambung. Akhirnya setelah selesai itu..benar ini nyambung..Dokter sendiri juga sampe kagum, sehingga dokter menyarankan liat hingga hari ke depan, jika kondisinya memungkinkan maka tangan saya tidak perlu diamputasi. Dia bilang, ini suatu mujizat ya dari Tuhan bisa begini. Saya bilang sama istri saya, ya sudah, kita berobat sajalah, saya mau ke gereja."

Mukjizat telah terjadi dalam diri Munandar sehingga hatinya tergerak untuk mengikuti suatu pertemuan ibadah. Namun, mampukah Unandar mengampuni orang yang telah memotong tangannya?

"Saya begitu masuk ibadah pertama kali, pendeta itu ngomong..‘Kita sebagai orang Kristen harus bisa mengampuni musuhmu.' Nah, disitu tuh..luar biasa seperti menghantam hati saya..waduh benar. Setelah saya pulang, saya berdoa..'Tuhan, ampuni dia Tuhan dan kau berkati dia'. Sama sekali tidak ada kebencian.

Akhirnya, pelaku yang membacok tangan Unandar pun ditangkap Polisi. Dan dari musibah yang dialaminya tersebut, Unandar pun menyadari akan segala kebodohannya masa lalu

"Semuanya ini tipuan..seperti ke paranormal,ke dukun,atau ke orang-orang pinter, itu semua tipuan.Dalam hati, saya bilang, Tuhan, ‘saya mau ikut kamu saja"

Akhirnya, Tuhan pun memulihkan keadaan diri secara sempurna dan tangannya pun dapat tersambung kembali berkat kasih karunia Tuhan dan semakin hari, Unandar pun hanya menyandarkan hidupnya kepada Tuhan Yesus.

"Ya, Tuhan, saya mengucap syukur atas segala kejadian yang saya alami. Setiap kejadian-kejadian, semua campur tangan Tuhan, ada dalam kehidupan saya. Sehingga saya seperti ini hari pun..Ini semua bukan karena kuat gagah saya, tapi ini semua karena kasih karunia Tuhan..yang melimpah atas kehidupan saya dan keluarga saya..sampai hari ini."


Sumber Kesaksian:
Unandar Susilo
 
Sumber : V130729150521
Halaman :
1

Ikuti Kami