SBY Dinilai Lemah, Komnas HAM Ajukan Kriteria Capres
Sumber: Tempo.co.id

Nasional / 28 May 2014

Kalangan Sendiri

SBY Dinilai Lemah, Komnas HAM Ajukan Kriteria Capres

Theresia Karo Karo Official Writer
2703

Kerusuhan Mei 1998 masih menyisakan tanya atas hilangnya 13 aktivis. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai masih lemah dalam penyelesaian kasus ini.

Sebelumnya, Komnas HAM sudah berusaha untuk menemui Ketua DPR Marzuki Ali dan Ketua MPR Sidharta Danusubroto. Hasilnya adalah pengusulan pembentukan tim untuk mencari jejak ke 13 orang tersebut. DPR juga telah menyerahkan rekomendasi kepada Presiden SBY, tetapi tidak ada kelanjutannya hingga sekarang.

Banyak kasus HAM yang masih belum terselesaikan diantaranya Trisakti, Semanggi Satu dan Dua, Talangsari Lampung, Abepura, Tanjung Priok, dan Timor Timur. Hal ini menjadi alasan Komnas HAM mengadakan konferensi pers pada Rabu 28 Mei 2014 di Menteng, Jakarta Pusat.

Konferensi pers ini berhubungan dengan kriteria ideal calon presiden yang diharapkan oleh Komnas HAM. Berikut keenam kriteria yang dibacakan oleh Komisioner Komnas HAM, Nasution:

- Presiden harus mampu menghargai kebhinekaan bangsa.

- Memiliki wawasan tentang kebangsaan, dan menghormati HAM.

- Tidak pernah terindikasi dalam pelanggaran HAM.

- Mampu memajukan HAM di Indonesia.

- Mampu membawa Indonesia berperan aktif di dunia yang memiliki penegakan HAM yang baik.

- Presiden yang terpilih mampu menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat khususnya yang terjadi di masa lalu.

Kriteria ini bukanlah bentuk dukungan bagi salah satu calon presiden. Berita yang dilansir dari Tempo.com, Nasution berkata, “Komnas HAM tidak ikut dalam politik praktis”. Bukan hanya Komnas HAM, tapi banyak masyarakat yang bertanya-tanya tentang hilangnya para pejuang HAM tersebut. Terutama bagi keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, mereka menginginkan keadilan atas hilangnya para aktivis ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa peristiwa tersebut menjadi titik mula demokrasi di Indonesia.

 


Baca Juga Artikel Lainnya:

KPAI Minta Perlindungan Anak Jadi Tema Debat Capres

Jokowi Disebut Herbertus, Inikah Kampanye Hitam?

Didukung FPMM, Prabowo: Setengah Darah Saya Indonesia Timur

Berkat Solusi Aku Tidak Jadi Bunuh Diri

Paus Fransiskus Serukan Perlindungan Umat Katolik Palestina

Sumber : Tempo/Kompas by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami