Ketua Dewan Pers Bagir Manan menyatakan ada tujuh media yang dituding tidak sehat karena berpihak kepada pemilik media tersebut yang terjun ke dunia politik. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian Masyarakat Peduli Media. Karena itu, dia meminta sejumlah pemilik media untuk menghormati etika jurnalistik. Media-media tersebut adalah :
TV One milik Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie
Menurut Muzayin Nazaruddin, peneliti dari Masyarakat Peduli Media, TV One lebih banyak menyiarkan Partai Golkar dan Aburizal Bakrie dibandingkan partai dan calon presiden lainnya.
Metro TV milik Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh
“Demikian pula Metro TV yang lebih banyak menampilkan Surya Paloh dan narasumber dari Partai Nasdem,” ujar Muzayin.
Rakyat Merdeka
Muzayin memaparkan porsi pemberitaan dominan yang ada di media cetak ini berpusat pada Dahlan Iskan, pemilik Jawa Pos Group. “Dalam pemberitaan di Rakyat Merdeka, figure Dahlan Iskan selalu digambarkan secara positif,” ujarnya.
Media Indonesia
Media Indonesia pun begitu, ungkap Muzayin. Muzayin mengungkapkan bahwa Media Indonesia pun cenderung berpihak kepada pemiliknya yaitu Surya Paloh.
RCTI, Okezone.com, koran Seputar Indonesia milik Hary Tanoesoedibjo
Hal senada diungkapkan Amir Efendi Siregar, peneliti dari Pemantau Regulasi dan Regulator Media. “Observasi yang dilakukan peneliti menemukan bahwa liputan-liputan di media dalam kelompok MNC tidak hanya bias pemilik, tapi juga ada tendensi untuk menyembunyikan kebenaran,” ujar Amir.
Rekomendasi yang dikemukakan oleh Muzayin dan Amir adalah agar Dewan Pers membuat regulasi demi menjamin independensi media. Dewan Pers selayaknya memberi teguran kepada media yang melanggar prinsip-prinsip independensi dan netralitas tersebut.
Baca juga :
Hindari Hal-Hal Ini Demi Ginjal yang Sehat
Lucia, Bayi 500 Gram di Kantong Sandwich
Divergent, Diburu demi Sistem Buatan Manusia
Yang Harus Dilakukan Setiap Sahabat
Tips Manajemen Desain Interior yang Baik (1/2)
Mata Menua Bisa Picu Depresi Bahkan Bunuh Diri
Sumber : tempo.co by lois ho/jawaban.com