Dana Kompensasi Kenaikan BBM Menghina Orang Miskin
Sumber: tempo.co

Nasional / 16 June 2013

Kalangan Sendiri

Dana Kompensasi Kenaikan BBM Menghina Orang Miskin

Budhi Marpaung Official Writer
3809

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengkritik rencana pemerintah yang akan memberikan dana kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 150 ribu per bulan selama tiga bulan berturut-turut. Menurut FITRA, hal itu tidak bernilai apa-apa dan justru sebaliknya menghina orang-orang miskin karena uang sejumlah itu merupakan pemberian para pejabat negara.

Lebih lanjut dikatakan oleh juru bicara FITRA dalam hal ini Direktur Investigasi dan Advokasi Uchok Sky Khadafi, alokasi anggaran pemerintah untuk kalangan kecil itu sangatlah minim bila dibandingan dengan pembiayaan kenaikan kuota ke 14 atas keanggotaan pada IMF sebesar Rp38.182.006.333.240 (baca : tiga puluh delapan triliun seratus delapan puluh dua miliar enam juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu dua ratus empat puluh rupiah).

"Ternyata pemerintah lebih murah hati kepada IMF daripada kepada rakyat sendiri. Lihat saja, IMF mendapat alokasi anggaran sebesar Rp38,1 triliun, dan rakyat sendiri melalui BLSM hanya mendapat Rp9,3 Triliun. Dimana, untuk satu Rumah tangga miskin menerima Rp150 ribu perbulan, dan Rp150 ribu hanya cukup untuk satu hari habis bila membeli rokok dan pulsa saja," ucap Uchok seperti dilansir Tribunnews online, Minggu (16/6).

Meski belum ada pembayaran melalui APBN, tetapi pemerintah melalui surat menteri keuangan kepada Gubernur BI Nomor S-303/MK.01/2012 tertanggal 12 april 2013, akan tetap membayar kenaikan kuota ke 14 ini. Adapun pembayaran kouta ke 14 sebesar Rp38,1 Triliun akan dilakukan oleh BI dengan menggunakan cadangan divisa.

Oleh sebab itu, imbuh Uchok, Seknas FITRA akan meminta kepada DPR untuk segera menggugat secara hukum dan politik kepada pemerintah atas penggunaan anggaran cadangan divisa sebesar Rp38,1 Triliun untuk pembayaran kenaikan Kuota ke 14. 

"Kenaikan BBM kali merupakan strategis pemerintah untuk menyengsarakan rakyat sendiri lantaran menjelang bulan puasa, dan bayar-bayar untuk tahun ajaran baru anak sekolah," ungkapnya.

Kenaikkan BBM bersubsidi dalam waktu dekat sepertinya tidak mungkin dielakkan, tetapi mari kita berdoa dan berharap semoga kebijakan ini benar-benar membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik dan bukan sebaliknya.

Baca juga : 

Menkeu Pastikan BBM Naik Setelah 17 Juni

Hasil Sementara Semifinal Indonesia Open 2013

Choky Sitohang Akhirnya Ikut Donor Darah

Nothing Like Your Love

Thread Forum JC : Kenapa Mau Ibadah Dilarang ?

Yang Paling Berharga

Selalu Ada Kata Maaf Bagi Teman

Sumber : tribunnews.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami