Pengangkatan perempuan sebagai uskup gereja memang bukanlah hal pertama terjadi, seperti yang baru saja diputuskan oleh gereja Inggris. Sebelumnya, gereja pertama yang memiliki uskup perempuan adalah Gereja Episkopal di Amerika Serikat.
Uskup Agung Canterbury Justin Welby mengatakan bahwa pengakuan adanya uskup perempuan di gereja Inggris dinilai telah membuka pintu sejarah baru, setelah 20 tahun diperdebatkan di tengah Sinode Umum Gereja Inggris.
“Meski saya bahagia dengan hasil pemungutan suara ini, saya juga sadar ada pihak-pihak yang merasa hasil ini menyulitkan dan menyebabkan kesedihan,” kata Welby, seperti dilansir Voaindonesia.com, Senin (14/7).
Dari sebanyak 351 anggota lembaga Sinode Umum, sebanyak dua per tiga menyatakan setuju, sedang 75 suara menolak dan 10 suara tidak memberikan suara. Pihak yang menolak beralasan bahwa gereja hanya bertindakan sesuai dengan etika-etika sekuler yang bertentangan dengan Alkitab.
Kendati begitu, Weldy tetap menyerukan toleransi dan kasih bagi mereka yang menolak. Sementara kesepakatan Sinode Umum telah tercapai, gereja kemudian berencana akan mengangkat uskup perempuan pertama Inggris tahun depan.
Untuk diketahui, Inggris adalah negara ketiga yang mengizinkan perempuan menjabat di pelayanan gereja. Hal senada telah berlaku di Amerika pada tahun 1988 yang mengangkat Rev Barbara C. Harris sebagai uskup pertama, kemudian disusul oleh Afrika pada tahun 2012 dan 2013, yang mengangkat Rev Ellinah Wamukoya dan Rev Margaret Vertue.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Wanna Be Creative? Hidupi 7 Kebiasaan Ini
Siap Kalah, Prabowo: Saya Hormati Apapun Keputusan Rakyat
Purnomohadi: Arsitek Sukses Dibalik Stadiun Gelora Bung Karno
Kisah Rachellia, Dikuasai Hasrat Menjadi Pria
Sumber : BCN/Voaindonesia.com/ls