Pemimpin Gereja Jamaika Tolak Pembatalan UU Anti-Sodomi

Internasional / 25 June 2013

Kalangan Sendiri

Pemimpin Gereja Jamaika Tolak Pembatalan UU Anti-Sodomi

daniel.tanamal Official Writer
3660

Menjelang dengar pendapat antara Mahkamah Agung dan aktivis kebebasan gay mengenai petisi pembatalan undang-undang anti-sodomi, para pemimpin gereja di Jamaika mengadakan sebuah pertemuan besar beserta seluruh jemaat mereka untuk menentang petisi pembatalan itu.

Beberapa para pemimpin gereja mengadakan sebuah ibadah besar di Kingston Central Park yang diikuti 1.500 orang. Pertemuan yang disebut Prayer 2000 itu dipelopori oleh Rev. Naila Ricketts yang mengajak jemaat untuk memahami dan terus melakukan doa yang menjadi kekuatan bagi Jamaika.

Para jemaat yang berkumpul juga membawa poster besar yang menuliskan bahwa pernikahan hanyalah untuk seorang pria dan wanita saja. “Kita ingin agar para politisi mengetahui bahwa kami membutuhkan mereka agar kebenaran ini tetap berjalan terus dijalurnya,” ungkap salah satu jemaat bernama Eleanor Johnson.

Sejak era kolonial di Jamaika, pemerintah mengatur ketat undang-undang anti-sodomi yang memuat larangan anal seks dan hubungan seksual diantara laki-laki. UU ini berlangsung terus dengan dukungan kuat dari kelompok-kelompok agama. Namun sejak era kebebasan berlangsung, beberapa aktivis gay mencoba mempengaruhi dengan menentang UU yang dinilai diskriminatif dan penuh ketidakadilan tersebut.

Homoseksualitas adalah perbuatan dosa yang harus dilepaskan. Namun kita tidak boleh membenci dan mendiskriminasi para pelakunya, karena pengampunan dan kasih Yesus selalu turun kepada siapapun pendosa yang melakukan pertobatan dan memulai hidup yang baru didalam Firman Tuhan.

 

Baca Juga Artikel Lain:

PGI : DPR Tidak Akomodir Rakyat

Pengesahan RUU Ormas Rawan Motif Tersembunyi

Tsunami Himalaya Tewaskan 5000 Jiwa di India

WHO: Ancaman Kekerasan Pada Perempuan Meningkat

Inggris Cabut Sumpah Setia Pramuka Kepada Tuhan

 


Sumber : USA TODAY | AP
Halaman :
1

Ikuti Kami