Franklin Graham: Allah akan menghukum Amerika

Internasional / 4 October 2012

Kalangan Sendiri

Franklin Graham: Allah akan menghukum Amerika

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
6703

Franklin Graham, putra dari penginjil terkenal Billy Graham mendesak orang Kristen untuk memilih kandidat yang menentang pernikahan sesama jenis dan aborsi dan mengatakan bahwa Amerika akan segera mengalami "penghakiman Allah" jika terus mendukung kandidat yang demikian.

Dalam surat doa yang ia cantumkan di Facebook, Graham berkata, "roh anti kristus semakin mendapatkan kekuatan di antara masyarakat Amerika dan itu jelas nyata ada di antara kita." Surat itu berjudul "Bangsa Kita Telah Kehilangan Jalan-Nya" telah dibagi oleh lebih dari 4.800 orang di Facebook selama beberapa hari terakhir.

"Sudahkah Anda menentukan pilihan? Sebaiknya Anda sudah!" tulis Graham dalam sebuah surat pada 27 September di situs Billy Graham Evangelistic Association. "Sekarang adalah waktu bagi orang-orang beriman untuk menjunjung tinggi standar Alkitab dan inilah saatnya bagi kita untuk menjunjung kebebasan kita untuk hidup sesuai standar-standar Kristen"

"Kita perlu memilih pemimpin yang percaya kesucian hidup dan yang memperjuangkan hakikat suatu pernikahan yang Allah rancangkan yaitu pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita."

Menurut graham bahwa posisi presiden pada isu-isu budaya lebih penting daripada apakah dia seorang Demokrat atau Republik.

"Saya tidak akan dan tidak dapat memilih calon presiden yang mendukung pernikahan sesama jenis dan aborsi. Allah akan menghakimi bangsa kita jika kita terus menyusuri jalan ini," kata Graham. Diamenambahkan bahwa ayahnya Billy Graham juga memilih untuk "berdiri teguh pada nilai-nilai Alkitabiah."

Sang Penginjil menjelaskan perbedaan kedua calon presiden Amerika Serikat. Calon presiden yang satu sangat berpihak kepada kesucian hidup dan konsep hakiki yang alkitabiah dari suatu pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita, sementara calon presiden yang kedua bertentangan dengan Alkitab karena mendukung aborsi dan pernikahan sesama jenis.

Dia juga tidak bisa mengabaikan langkah kontroversial oleh delegasi di Konvensi Nasional Demokrat untuk menghapus referensi kepada TUHAN dan Yerusalem dari platform mereka. Meskipun pada akhirnya penyebutan nama TUHAN kemudian ditambahkan kembali ke konvensi. Namun mayoritas yang memilih "tidak" sangat meninggalkan kesan pada Graham.

"Saya menyaksikan dengan ngeri dan sangat tidak percaya karena sebagian besar setuju dengan suara gemuruh yang memekakkan telinga menolak penyebutan Nama TUHAN," katanya.

Bulan lalu, gembala megachurch, Rick Warren mengatakan kepada anggota gerejanya bahwa mereka harus memilih sesuai dengan pandangan Kristiani, yang meliputi perlindungan terhadap janin dan bayi, serta melihat seks sebagai hal yang suci, dan melindungi pernikahan yang tradisional dan konservatif.

"Jika Anda menyebut diri Anda seorang Kristen, Anda perlu untuk satu barisan dengan apa yang dikatakan Tuhan akan ketiga hal ini," kata Warren selama khotbah.

Sementara Graham menekankan kebutuhan bagi orang Kristen untuk mengambil sikap untuk nilai-nilai alkitabiah dalam pemilihan presiden, ia mengingatkan orang-orang beriman bahwa perubahan itu berasal dari "kekuatan Injil," bukan partai politik.

Mari kita dukung saudara-saudara seiman kita di Amerika Serikat yang sedang bergumul dalam memilih pemimpin mereka yang takut akan TUHAN dan yang menjunjung tinggi nilai kekudusan.

Sumber : global.christianpost.com by jp.simamora / jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami