Gereja di Brazil Gunakan Jiu-Jitsu Sebagai Alat Penginjilan

Internasional / 23 August 2012

Kalangan Sendiri

Gereja di Brazil Gunakan Jiu-Jitsu Sebagai Alat Penginjilan

Budhi Marpaung Official Writer
4868

Semakin bertambahnya jumlah pengikut Kristen di Brazil membuat gereja-gereja mencari metode lebih beragam untuk menginjili dan membawa orang-orang dari semua kalangan masyarakat dan kepentingan kepada Yesus. Namun dalam perjalanannya, tidak semua yang dilakukan seperti yang diharapkan gereja-gereja tradisional disana.

Salah satu metode baru yang membuat alis sejumlah kelompok orang-orang percaya di Brasil terangkat adalah program Jiu-Jitsu, yang dibentuk oleh banyak gereja di negara Amerika Latin sebagai alat penginjilan terbaru.

Meningkatnya popularitas Mixed Martial Arts (MMA), dan khususnya Ultimate Fighting Championship (UFC), di negara ini telah menarik perhatian dari para pemimpin Kristen. Sejumlah petarung, seperti Vitor Belfort, menjadi terkenal saat menekuni olahraga kekerasan ini, dan hal inilah yang menyebabkan program Jiu-Jitsu dibuat di sejumlah gereja.

Biblical Revival Evangelical Church (Igreja Episcopal Anglicana do Brasil / IEAB) di São José dos Campos, Negara Bagian São Paulo timur, adalah salah satu gereja yang menawarkan program Jiu-Jitsu. Selain mempromosikan olahraga, pihak IEAB menyatakan bahwa tujuan mereka mengadakan ini di gereja yakni supaya orang-orang memiliki tempat bersosialisasi yang positif. Berharap dari sana nanti akhirnya orang-orang yang belum percaya dan jauh dari radar penjangkauan gereja dapat dibawa kepada Yesus.

Proyek ini sendiri didukung Liga Jiu-Jitsu Brasil, dan diawasi secara serius oleh Pendeta Samuel Martins dan Pendeta Robson.

"Tuhan menggunakan yang bodoh untuk mempermalukan yang berhikmat, menggunakan yang lemah untuk memalukan yang kuat, otot-otot tidak berguna apabila tidak disertai dengan teknik, kontrol dan iman. Jiu-Jitsu bagi Kristus," ungkap IEAB dalam pernyataan di akun Facebooknya.

Lebih lanjut  dikatakan : "IEAB ingin menjadi sebuah gereja untuk kota. Kami melihat sebuah gereja yang tumbuh dalam kuantitas dan kualitas. Sebuah gereja yang terdiri dari orang-orang yang secara spiritual, emosional, moral, fisik dan sosial telah mengalami transformasi. Kami ingin menjadi sebuah gereja yang ibadahnya penuh dengan pengalaman devosional pribadi dan kolektif akan kehadiran Allah. "

Sebagai kesimpulan, IEAB menuliskan : "Kami ingin menjadi sebuah gereja penuh dalam hubungan dengan Allah dan orang lain. IEAB ingin menjadi sebuah gereja di mana semua orang percaya tahu karunia dan talenta yang diberikan oleh Allah dan melayani sesuai dengan hal-hal itu sehingga semua kebutuhan dapat dipenuhi dan tujuan Allah dapai diselesaikan di bumi."

Sementara meski sejumlah gereja di Brazil mengklaim menggunakan seni beladiri ini untuk tujuan Kerajaan Allah, banyak pemimpin Kristen dan pendeta menolak umat Kristiani berlatih dengan kekerasan.

"Meskipun Kristen seharusnya tidak menjadi legalistik, kita tidak bisa mengabaikan bagian-bagian Alkitab seperti 1 Korintus 6:12 dan 1 Tesalonika 5:22, yang mengajarkan kita bahwa hal-hal yang halal dan tidak berdosa pun bisa tidak berguna bagi orang Kristen, seperti jenis olahraga yang mengutamakan kekerasan ini, misalnya," kata Pastor Ciro Sanchez Zibordi, dari Assemblies of God, Rio de Janeiro.

Menurut Zibordi, kekerasan tidak boleh diizinkan walau itu beroperasi di bawah label olahraga.

Manusia di dunia beraneka ragam, sehingga tidak mungkin untuk bisa dijangkau dengan satu metode saja. Jadi, memang sudah seharusnya ada cukup banyak alternatif untuk menjangkau orang dengan berbagai kebutuhan yang berbeda. Apa yang ditampilkan oleh beberapa gereja Kristen di Brazil harus kita hargai sebagai hikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka dalam rangka membawa jiwa-jiwa kepada Kristus. 

Baca juga :

Mengapa Mujizat Belum Terjadi ?

Forum JC : Dokumentasi Kopdar + Photo Hunting

Tuhan Pasti Buka Jalan, Album Lagu Luar Biasa ! 

Sumber : christianpost.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami