Asia Noreen : Iman Saya Kepada Yesus Tidak Akan Tergantikan I

Internasional / 20 November 2010

Kalangan Sendiri

Asia Noreen : Iman Saya Kepada Yesus Tidak Akan Tergantikan I

Lois Official Writer
4104

Dalam sebuah wawancara dengan Compass di penjara barat daya Lahore, Provinsi Punjab, Asia Noreen mengatakan bahwa yang menjadi pemicu kejadian ini adalah hasil dari ‘persekongkolan yang direncanakan’ untuk ‘mengajarkan dia sebuah pelajaran’ sebagai penduduk Ittanwali, dekat dengan Nankana Sahib, sekitar 75km dari Lahore, yang membencinya dan keluarganya.

“Apa yang masyarakat desa tempat tinggal saya lakukan adalah menuduh saya dengan kebohongan,” katanya. “Saya dulunya menghadapi masalah air yang mengalir keluar dari rumah saya ke jalanan, dan seorang pria bernama Tufail secara verbal mengasari saya. Pada 14 Juni 2010, saya mengambil buah falsas (sejenis berry) dengan sekitar 30 wanita lainnya, kemudian mereka menanyakan saya agar kembali lagi ke agama saya yang lama.”

Noreen mengatakan bahwa penduduk desa mereka untuk menanggalkan Kekristenannya sementara mereka bekerja di ladang, tapi setiap kali itu juga dia menolak. “Kali ini juga, saya mengatakan bahwa saya tidak melihat alasan untuk meninggalkan agama saya yang sekarang ini,” katanya. “Mereka kemudian menanyakan saya tentang Yesus Kristus, dan saya memberitahu mereka untuk pergi dan bertanya kepada guru agama mereka dan tidak mengganggu saya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu.”

Sementara itu, satu dari para wanita itu meminta air kepadanya, kata Noreen. Setelah dia mengambilnya, yang lain memberitahu wanita tersebut untuk tidak minum air dari wanita yang ‘tidak boleh disentuh’ dan ‘wanita kotor’,”kata Noreen selanjutnya.

“Saya bertanya kepada mereka apakah umat Kristen bukan manusia… kenapa ada diskriminasi?” katanya. “Ini mengganggu mereka dan mereka mulai menganiaya saya dengan kata-kata mereka. Saat itu juga kami beragumen panas.” Dia mengatakan bahwa lima hari kemudian, segerombol orang yang dipimpin oleh Qari (orang yang bisa mengingat seluruh Al-Quran) Muhammad Saalim mendatanginya setelah mendengar kejadian itu. Para gerombolan itu menekannya agar dia mengakui telah menghujat.

“Mereka berkata saya mengakui kejahatan saya, tapi kenyataannya saya berkata saya minta maaf untuk setiap kata yang mungkin telah saya katakan saat perdebatan itu berlangsung yang mungkin menyakiti hati mereka,” katanya. Polisi tiba saat mereka memukulinya dan membawa Noreen ke dalam tahanan, dimana kasus itu di bawah Section 295-C yaitu tuduhan menghujat dimana dia menghina imam tersebut.

Sidra, yang berumur sekitar 15 tahun dan merupakan anak tiri Noreen dari pernikahannya yang terdahulu, mengatakan bahwa dia mengalami trauma karena penyerangan kepada ibu tirinya. “Saya melihat banyak orang menyerang ibu saya, menampar dia, dan kemudian memukulnya,” katanya, kedua matanya penuh air mata dan ketakutan. “Saya melihat mereka menekannya keras ke dinding dan merobek pakaiannya. Mereka menganiaya dia. Saya lalu menghampiri untuk membebaskan dia dari tangan mereka, dan saya mendengar mereka berkata kepada ibu saya, ‘Akui bahwa kamu mengatakan hal yang menghina rasul Muhammad dan kami akan meninggalkan engkau’. Tidak mungkin ibu saya mau melakukan hal seperti itu”

Kemudian Noreen mengatakan, “Kenapa ada FIR yang menentang saya oleh seorang bernama Qari Saalim? Siapa dia? Dia bahkan tidak tahu apa yang saya katakan atau perbuat waktu itu.” Situasi yang dialami Noreen ini sungguh sangat menyedihkan namun juga membuktikan iman wanita ini tetap teguh bersama Yesus, meski mengalami hal yang sangat tidak menyenangkan. (Kisah selanjutnya akan ditayangkan besok pukul 11.00 WIB)

Sumber : christianpost/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami