Dua Korea Memanas, Umat Kristen Korsel Berdoa

Internasional / 31 May 2010

Kalangan Sendiri

Dua Korea Memanas, Umat Kristen Korsel Berdoa

Puji Astuti Official Writer
5210

Akibat di tembaknya kapal perang Korea Selatan yang mengakibatkan 46 awak kapalnya tewas, hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara memanas. Korea Utara sendiri membantah telah menyerang kapal perang Korea Selatan, hal ini di ungkapkan oleh Mayor Jendral Pak Rim Su, direktur bagian kebijakan luar negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan pers.

Namun, apapun pernyataan Korea Utara, pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan akan menghentikan perdagangan dengan negara tetangganya yang menganut sosialis itu dan akan melakukan diplomasi yang keras terhadap Korut.

Melihat memanasnya tensi kedua negara ini, para pemimpin Kristen di Korea Selatan menyerukan untuk berdoa untuk hubungan kedua negara.

Menurut Lewis Rho (bukan nama sebenarnya – Red), yang memimpin sebuah organisasi kemanusiaan yang menyeludupkan makanan bagi mereka yang membutuhkan di Korea Utara, banyak perubahan terjadi secara politik maupun spiritual di negara tersebut. Rho percaya bahwa tenggelamnya kapal perang Korea Selatan tersebut sama seperti peristiwa 11 September di Amerika Serikat.

“Cara pemerintah Korea Selatan merespon peristiwa tersebut akan menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya,” demikian ungkap Rho. “Hal yang terpenting adalah Tuhan masih memegang kendali. Dia masih memiliki rencana khusus untuk orang-orang Korea Utara – baik rezim yang berkuasa berubah secara sukarela maupun tidak.”

Para analis politik percaya bahwa Presiden Korea Utara Kim Jong-Il mengalami sakit yang bisa mengakibatkan kehancuran ekonomi di negara tersebut, sehingga sedang mempersiapkan anaknya Kim Jong-Un untuk mengambil alih kekuasaan.

Untuk itu para penginjil Korea Selatan di minta bersiap untuk kemungkinan jatuhnya rezim Korea Utara. Sama seperti bangkitnya Korea Selatan diawali oleh kebangunan rohani, demikian juga para pemimpin Kristen di Korea Selatan bahwa jatuhnya Korea Utara saat ini karena hancurnya negara tersebut secara spiritual.

Saat ini diperkirakan puluhan ribu umat Kristen yang di tangkap dan berada di kamp kerja paksa karena mereka percaya Yesus. Di Korea Utara, menjadi Kristen adalah sebuah kejahatan dan dapat ditangkap dan dimasukkan ke kamp kerja paksa.

Beberapa pokok doa yang diajukan para pemimpin Kristen di Korea Selatan antara lain adalah :

  • Naiknya tensi hubungan antara kedua  Korea saat ini semoga hasilnya adalah kebangunan rohani dan terbukanya Korea Utara bagi pemberitaan Injil.
  • Agar Korea Selatan dan umat percaya di Asia lainnya merespon kesempatan yang Tuhan berikan untuk menjangkau Korea Utara.
  • Agar kedua negara Korea tersebut suatu saat bersatu dalam satu sistem yang membawa kemuliaan bagi Tuhan Yesus Kristus.

Mari kita dukung doa bagi penjangkauan di Korea Utara dan agar tidak terjadi perang saudara sehingga bisa menghindarkan jatuhnya korban jiwa.

Sumber : Bpnews.ne
Halaman :
1

Ikuti Kami