Jan Koum, Pendiri WhatsApp dan Mantan Tukang Sapu

Profile / 21 October 2014

Kalangan Sendiri

Jan Koum, Pendiri WhatsApp dan Mantan Tukang Sapu

daniel.tanamal Official Writer
6249

Ketika WhatsApp diakuisisi oleh Facebook sebesar Rp 188 Triliun, banyak pihak mempertanyakan siapakah sosok dibalik transaksi yang mencengangkan ini. Si penjual tak lain adalah sang pendiri Jan Koum, seorang anak desa pinggiran kota Kiev di Ukraina yang punya segudang masa lalu yang memprihatinkan.

Di usia 17 tahun dirinya hidup dengan makanan subsidi pemerintah. Inilah saat dimana Koum hampir menjadi gelandangan. Bahkan di masa ini Koum bekerja sebagai tukang sapu sebuah supermarket. Pergumulannya bertambah ketika sang ibu mengidap kanker.

Ketika Koum bersama sang orangtua bermigrasi ke California Amerika Serikat, mereka hanya hidup di sebuah apartemen kecil dengan dua kamar tidur seadanya. Minatnya yang begitu besar terhadap pemrograman tak menyurutkan niatnya untuk belajar, bahkan dari buku-buku bekas yang dibacanya di pasar loak.

Sempat terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas San Jose dengan bekerja paruh waktu di Ernst & Young, Koum diterima sebagai salah satu karyawan Yahoo. Disinilah dirinya berkenalan dengan Brian Acton, seorang partner yang nantinya akan menjadi mitra dalam membangun WhatsApp.

Agar konsentrasi penuh belajar otodidak mengenai pemrograman, Koum memutuskan untuk keluar dari bangku kuliah. Usai 10 tahun di Yahoo, keduanya sempat melamar ke Google dan Facebook. Hasilnya? Nihil! Mereka ditolak! Namun hal itu tidak mengurungkan niat mereka untuk berkreasi.

Koum pun menemukan kreasi yang akan mengubah hidupnya, WhatsApp. Pada Januari 2009, Koum membeli sebuah perangkat iPhone, saat itu dirinya menyadari bahwa App Store akan jadi industri baru di sektor aplikasi perangkat bergerak di masa mendatang.

Ketika diperkenalkan oleh temannya kepada Igor Solomennikov, seorang pengembang aplikasi iPhone, Jan Koum segera mengembangkan perangkat kreasinya dan menamai aplikasinya WhatsApp. Tepat saat hari ulang tahunnya, 24 Februari 2009, WhatsApp Inc lahir di California.

Aplikasi ini kemudian banyak dipakai dan menarik perhatian seorang Mark Zuckerberg yang kemudian merayunya untuk mengakuisisi aplikasinya itu. Rayuan yang telah dilayangkan sejak 2012 itu membuat Koum luluh juga. Akhirnya Koum menyerahkan WhatsApp Inc kepada Zuckerberg.

Koum pun kini memiliki kekayaan capai USD 6,8 miliar atau setara Rp 80 triliun dan juga miliki sekitar 45% saham WhatsApp. Menjadikannya salah satu seorang orang kaya muda didunia.

Setelah proses akuisisi ini Koum dilaporkan melakukan sebuah flashback dengan mendatangi tempat dimana dirinya dulu antri jatah makanan subsidi pemerintah. Ditempat itu air matanya mengalir mengingat masa lalu yang kelam dan juga ibunya yang telah lama meninggal akibat kanker. Seakan tak percaya, kreasinya telah dihargai begitu mahal.


Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami