Kekasih Yang Gigih
Kalangan Sendiri

Kekasih Yang Gigih

Theresia Karo Karo Official Writer
      8617

Lukas 19:41

Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu60[/kitab]; [kitab]marku10[/kitab]; [kitab]iitaw31-32[/kitab]

Cerita cinta ini datang dari seorang pria Wales yang jatuh cinta kepada gadis yang adalah tetangganya. Begitu cintanya, hingga dia ingin menikahi gadis tersebut. Butuh waktu bertahun-tahun untuk dia mendapat jawaban “Ya”. Namun tidak disangka keduanya terlibat pertengkaran, dan gadis tersebut menolak untuk memaafkannya. Dengan rasa malu dan segan menghadapi wanita yang tersinggung itu, sang peminang yang gigih ini menyelipkan sepucuk surat cinta di bawah pintu rumah si gadis seminggu sekali.

Hingga 42 tahun kemudian pria Wales ini akhirnya mengumpulkan keberaniannya dan mengetuk rumah wanita yang telah membuatnya jatuh cinta. Tidak ingin membuang kesempatan, dia lantas meminta wanita tersebut untuk menjadi istrinya. Ia sangat gembira karena sang wanita menerima pinangannya. Berakhir bahagia, mereka pun menikah pada usia 74 tahun!

Allah juga seorang kekasih yang gigih. Dari abad ke abad Dia mengutus para nabi untuk mencari umat Israel yang keras kepala. Lalu Allah mengutus Putra-Nya. Dalam [kitab]lukas19[/kitab]  dikatakan bahwa dikatakan bahwa ketika melihat kota Yerusalem, menangislah Yesus karena menyaksikan kedegilan hati mereka (Ayat [kitab]lukas19:41-44[/kitab] ).

Namun Yesus tetap gigih mengasihi. Dia membuka jalan bagi perdamaian melalui pengurbanan-Nya di Kalvari yang memberikan penebusan. Bahkan hingga hari ini Dia masih mengajak para pendosa untuk datang kepada-Nya, menerima-Nya secara pribadi sebagai Juruselamat, dan menikmati persekutuan yang intim dengan-Nya [kitab]matiu11:28[/kitab]

Jika Anda telah datang kepada-Nya, bersoraklah karena anda telah menjadi milik-Nya. Tetapi jika belum, sadarilah bahwa waktunya bisa habis. Jangan terus-menerus menjauhkan diri dari Kekasih jiwa anda tersebut. Percayalah kepada-Nya hari ini juga.


Allah senantiasa mengetuk cukup keras, agar jiwa yang mencari-Nya dapat mendengar.

Ikuti Kami